Menarik buat saya mengamati bapak pemulung itu asyik mengais di tempat
sampah. Botol plastik bekas dan gelas bekas air mineral memenuhi karung
yang dibawanya. Heran melihat seorang pemulung bisa berbadan sehat dan
gemuk. Gak tau berapa tahun bapak tua itu sudah menjadi pemulung. Saya gak
berminat menanyakannya. Pikiran saya menjauh dari pemulung itu.
Sudah setahun ini saya memikirkan untuk keluar dari perusahaan tempat saya
bekerja. Ada beberapa alternatif kegiatan berwiraswasta yang sedang saya
rencanakan. Pengen rasanya gak jadi pegawai lagi. Motivasi saya bekerja
semakin turun. Komitmen terhadap diri sendiri untuk selalu memberikan yang
terbaik menjadi sulit untuk dipertahankan. Atas nama loyalitas, sebagai
senior supervisor seringkali sudah harus berada di kantor jam 7 pagi dan
sampai di rumah minimal jam 10 malam. Sementara pegawai baru berdatangan
dan pergi menduduki posisi yang lebih baik dari saya. Dorongan untuk keluar
semakin kuat.
Saya langsung mengkaitkan si pemulung dengan diri saya sendiri. Pikiran
saya galau! Jika saya keluar dari perusahaan tempat saya bekerja sekarang
kemudian mulai berwiraswasta, kira-kira apa yang terjadi nanti?
Akankah saya sukses? Atau.. malah bakal kehilangan segalanya dan menjadi
seperti pemulung ini?
Ah gak mungkin saya jadi pemulung. Saya punya otak, saya suka belajar, saya
seorang pekerja keras. Pengalaman saya bekerja sudah cukup untuk memulai
usaha.
Aduh.. tapi saya gak punya network yang bagus. Saya gak punya cukup modal,
hanya beberapa juta dalam tabungan. Apa cukup? Gimana usaha saya bisa
berjalan lancar? Nanti usaha saya cepat hancur. Kalau saya jadi pemulung
dan dilihat teman-teman saya, mau ditaruh dimana muka saya?
Memang kalau jadi pemulung kenapa? Kan duitnya halal. Lho.. bapak pemulung
ini saja bisa hidup!! Kalau pun nanti jatuh kan bisa bangkit lagi. Repot
amat mikirinnya. Perhatikan bener-bener! Pemulung pun Tuhan pelihara.
Cerita di atas terjadi pada tahun akhir 2004. Tidak lama setelah itu saya
keluar dari pekerjaan. Kejadian tersebut menjadi salah satu faktor penting
dalam proses pengambilan keputusan yang saya lakukan. Awal 2005 saya
bersama 3 orang teman mulai menjalankan usaha yang berkembang dengan baik
dan semakin menantang pada saat ini. Ternyata hidup itu selain dipikirkan
juga harus dijalani. Kekhawatiran saya tidak terjadi saat saya benar-benar
berserah. Manusia hanya bisa melangkah dan mencari. Masalah hasil itu
urusan Tuhan.
Sekedar sharing, mudah-mudahan bermanfaat.
Salam,
Yopie
http://kiosk.co.id | http://sistemantrian.com | http://labbahasa.co.id
[Non-text portions of this message have been removed]
+++
:-) Do...., Real, Respect, Warm, Interact, Related, Short-Informative
:-( Don't., OneLiner, scam, MLM pyramid spam scheme, illegal-SARA
*_^ Just Friday 4 Selling or promote your Service/Product
No comments:
Post a Comment