Terkait umur ada cerita dari lpdp batch kedua, berikut saya copas kesini:
Dear rekan-rekan,
Selamat kepada rekan-rekan yang dinyatakan lolos pada seleksi beasiswa lpdp.
Melalui email ini saya ingin berbagi pengalaman yang saya alami selama
seleksi beasiswa, sekaligus mengambil hikmah dari proses tersebut.
Saya salah seorang peserta seleksi beasiswa doktor luar negeri yang
dinyatakan lolos administrasi tetapi tidak lolos dalam seleksi wawancara
yang saya ketahui dari SK yang dikeluarkan pada tanggal 17 Juni.
Tetapi anehnya saya mendapat email untuk mengikuti program pengayaan.
Ketika saya memperoleh undangan untuk mengikuti program pengayaan tersebut,
saya menduga terdapat kekeliruan yang terjadi, dan saya mencoba
mengkonfirmasikan kepada tim lpdp dan ternyata benar. Tetapi, dibalik
peristiwa ini saya mendapatkan proses ruhaniyah yang sangat luar biasa
ketika saya mengedepankan kejujuran. Terus terang beberapa menyarankan
agar saya membiarkan kekeliruan panitia dalam menerbitkan daftar peserta
program pengayaan MAGISTER dan DOKTOR, datang ke Jakarta untuk mengikuti
program tersebut berdasarkan pemberitahuan melalui email yang saya terima.
Tetapi hal ini tidak saya lakukan, karena saya tidak ingin menodai proses
perolehan beasiswa ini dengan tindakan curang tersebut. Saya akan sangat
tidak memiliki integritas ketika hal ini saya lakukan.
Sebenarnya saya cukup kecewa ketika dinyatakan tidak lolos dari proses
wawancara, dan berusaha mencari informasi kegagalan tersebut dengan
mengirimkan email kepada pihak LPDP tetapi tidak mendapat jawaban. Karena
untuk mendaftar saja di beasiswa ini, saya sudah melakukan diskusi
intensive dengan calon pembimbing yang berasal dari negara lain, dan sudah
memiliki komitment untuk memulai program doctoral saya di bulan Oktober
tahun ini. Ketika saya memperoleh informasi untuk mengikuti program
pengayaan, saya coba menelpon Mas Hendra sebagai kontak person yang
dicantumkan pada email, dengan mengungkapkan fakta bahwa nama saya tidak
ada pada SK kelulusan. Mas Hendra mengarahkan saya kepada Mas Donny yang
memiliki wewenang untuk mengundang peserta yang akan mengikuti program
pengayaan, dengan mengungkapkan fakta tersebut jawaban yang diberikan
kepada saya adalah "maaf terjadi kesalahan pendataan"
, dan hal ini telah
saya prediksi sebelumnya.
Sekilas peristiwa ini cukup sederhana, tetapi dampak yang saya rasakan
tidak demikian. Secara psikologis, emosi saya menjadi tidak stabil karena
peristiwa ini. Karena saya telah berpaya untuk bertanya via email tetapi
tidak mendapat tanggapan dari lpdp, dan kedua kesalahan pengiriman email
tersebut sangat mengganggu konsentrasi saya, pendataan mana yang salah
pengetikan SK atau data peserta pelatihan. Sehingga saya tidak dapat tidur
dengan baik. Dan hal ini membuka kesempatan untuk berbuat curang, tetapi
sisi hati saya yang lain selalu mengingatkan bahwa kejujuran itu jauh
lebih penting.
Akhirnya saya beranikan diri untuk bertanya melalui sms, tentang penyebab
kegagalan saya dalam wawancara, dan saya mendapatkan jawaban karena faktor
usia. Yang sangat saya sayangkan mengapa tim lpdp mempermasalahkan hal ini
ketika saya sudah menempuh seleksi wawancara dengan meluangkan waktu dan
tentu juga biaya untuk datang ke Jakarta? Bukan pada waktu seleksi berkas
diawal proses seleksi. Sebuah proses yang menurut saya telah mengorbankan
upaya saya. Saya sebenarnya menunggu pernyataan resmi permohonan maaf
dari tim lpdp, karena menurut saya hal itu merupakan ekspresi dari sebuah
proses evaluasi kerja yang dilakukan secara tim walaupun kesalahan yang
dilakukan oleh personel tim. Sehingga terlihat etika yang luhur dalam
kinerja tim, yang dapat sedikit mengimbangi pengorbanan perasaan saya
secara psikologis. Maaf jika saya terkesan berlebihan, tetapi menurut
saya hal ini perlu saya ceritakan.
Mungkin ada dua hal yang bisa kita petik yaitu kejujuran dan etika.
Mengedepankan kejujuran jauh lebih penting dilakukan untuk membangun
negeri ini, kemudian etika bagaimana hal ini di lakukan untuk sebuah
kejadian yang kita anggap kecil tetapi sangat besar bagi orang lain.
Melalui email ini sekali lagi saya mengucapkan selamat kepada peserta yang
telah lolos dalam seleksi beasiswa. Pesan saya kepada rekan-rekan
milikilah selalu kejujuran walaupun kesempatan untuk berbuat curang itu
terbuka di hadapan ANDA. Sebagai anak-anak bangsa yang akan melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi ANDA wajib memiliki karakter
tersebut.
Kepada pihak LPDP saya sangat mengharapkan sekali agar proses selanjutnya
akan lebih baik lagi, jangan sampai kesalahan yang terjadi memupuskan
impian anak bangsa yang ingin berkontribusi pada INDONESIA negeri yang kita
cintai ini.
Terimakasih,
Heri Satria, M.Si.
Jurusan Kimia FMIPA
Universitas Lampung
email ini saya kirimkan sekaligus merespon email yang dikirim oleh Pak Edi
Wirawan (edi.wirawan@ymail.com)
On 27 Jul 2013 09:25, <mrsswaghara@yahoo.com> wrote:
> **
>
>
> ** Dear Rekan2 di Milis Beasiswa,
> Share aja ttg IPK utk beasiswa LPDP.
>
> Saya awalnya jg ragu utk apply LPDP krn S2 saya dari unversitas yg tdk
> menerapkan sistem IPK, yaitu nilai disebutkan dalam presentase dan
> dimasukkan dalam suatu kategori.
>
> Jd ketika lolos shortlisted LPDP, saya merasa bersyukur sekali karena
> ternyata LPDP tdk sekedar melihat IPK saja.
>
> Pada saat interview, kepada para reviewer saya menjelaskan ttg sistem
> penilaian di universitas sebelumnya.
> Alhamdulillah mereka memahami kenapa saya tidak memiliki IPK meluluskan
> saya sebagai penerima beasiswa LPDP tsb.
>
> Demikian sharing saya, semoga bs menyemangati menginspirasi rekan2 yg lain
> utk apply beasiswa LPDP.
> Regards,
> Nenny.
>
> Sent from BlackBerry� on 3
> ------------------------------
> *From: * Yanti Andriyani <yeandriyani@yahoo.com>
> *Sender: * beasiswa@yahoogroups.com
> *Date: *Sat, 27 Jul 2013 04:45:19 +0700
> *To: *beasiswa@yahoogroups.com<beasiswa@yahoogroups.com>
> *ReplyTo: * beasiswa@yahoogroups.com
> *Subject: *Re: [beasiswa] [BUTUH INFO] Beasiswa S2 LPDP: umur dan IPK
> multak?
>
>
>
> Dear mbak Delvi,
>
> Pengalaman saya di batch sebelumnya juga dikomentari soal IPK yang pas
> pasan.. Apalagi s1 saya dari swasta yg tidak terkenal. Awalnha pesimis bisa
> lolos, namun akhirnya alhamdulillah lulus dan akan mengambil program doktor
> ke Newcastle Univ. bulan September i i.
>
> Kalau memang IPK nya 3 pas gak ada salahnya dicoba mbak..
>
> Semangat!!!
>
> Regards,
>
> Yanti
>
> Sent from my iPhone
>
> On 26 Jul 2013, at 14:14, Wardah Naili <wardah.naili28@yahoo.com> wrote:
>
> > di
>
>