Monday, July 15, 2013

[Bisnis-Karir] Digest Number 1489

3 New Messages

Digest #1489

Messages

Sun Jul 14, 2013 4:52 pm (PDT) . Posted by:

"NURSAL FATAA Fathony"

Sedekah k pengemis lampu merah memang tidak mendidik, tp pemerintah jg
harus bisa memberi ruang kerja bagi warga negaranya, kalau mereka punya
pekerjaan & gaji yg layak, sy rasa tidak mungkin mau, itu hanya karena
mereka jg bingung mau cari makan dr mana? kalau negeri yg ktnya kaya ini
dikelola dgn benar oleh penyelenggara negara, tentu rakyatnya jg sejahtera,
yakin ga akan ada gelandangan, pa ogah dll... wallohu 'a lam bis showab..

2013/7/2 farhan fh <farhan_387@yahoo.com>

> **
>
>
> ayoo kita buat bisnis pengemis hehe, mungkin nanti ada LOKER begini
> "dibuka lowongan kerja jadi pengemis"
> syarat : pandai acting memelas
>
> pengemis sama dengan tukang parkir, yg hanya diam bisa dapat duit banyak.
> ironis sekali.
> bayangkan berapa rupiah yg mereka dapatkan dalam 1 jam ??
> kali dengan 8jam kerja per hari. wow bisa puluhan juta sebulan.
>
> saya setuju dengan ungkapan sebaiknya kita harus lebih arif dan bijaksana
> dalam bersedakah.
> sedekahlah pada orang yg TEPAT, waktu yg tepat. maka nilai pahalanya pun
> akan lebih besar karena bermanfaat.
>
> dijaman dahulu pengemis itu memang benar2 kesusahan jadi layak diberi,
> namun dijaman sekarang ini pengemis menjadi pekerjaan mengumpulkan duit dan
> itu tidak layak diberi.
>
> jika ingin memberi, maka berilah pada orang yg cacat, atau orang tua yang
> sudah tidak mampu bekerja.
>
> salam bijaksana.
>
> Farhan FH
>
> ------------------------------
> *From:* Hendra A.K <hkusuma76.hk@gmail.com>
> *To:* Bisnis-Karir@yahoogroups.com
> *Sent:* Friday, June 28, 2013 6:57 PM
> *Subject:* Bls: Re: [Bisnis-Karir] Penghasilan pengemis di Jakarta lebih
> besar dari manajer
>
>
> Pelajaran bagi kita semua agar lebih arif dalam bersedekah
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> ------------------------------
> *From: * rey_kinnanti@yahoo.co.id
> *Sender: * Bisnis-Karir@yahoogroups.com
> *Date: *Thu, 27 Jun 2013 03:22:15 +0000
> *To: *<Bisnis-Karir@yahoogroups.com>
> *ReplyTo: * Bisnis-Karir@yahoogroups.com
> *Subject: *Re: [Bisnis-Karir] Penghasilan pengemis di Jakarta lebih besar
> dari manajer
>
>
> Jadi siapa yg kaya siapa yg perlu blsm ??
> Hahahah ironis!
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> ------------------------------
> *From: * Ahmad Syamil <asyamil@gmail.com>
> *Sender: * Bisnis-Karir@yahoogroups.com
> *Date: *Wed, 26 Jun 2013 22:06:59 -0500
> *To: *<bisnis-karir@yahoogroups.com>
> *ReplyTo: * Bisnis-Karir@yahoogroups.com
> *Subject: *[Bisnis-Karir] Penghasilan pengemis di Jakarta lebih besar
> dari manajer
>
>
>
> FYI<
>
> Ada komentar? :-)
>
> Ahmad Syamil
> Arkansas State University
> http://www.linkedin.com/in/asyamil2
>
> ======================================
> Penghasilan pengemis di Jakarta lebih besar dari manajer
>
> http://www.merdeka.com/peristiwa/penghasilan-pengemis-di-jakarta-lebih-besar-dari-manajer.html
>
> Dengan muka memelas mereka menyusuri jalan-jalan Jakarta yang berdebu.
> Menadahkan tangan meminta sedekah. Sebagian tampil dengan anggota tubuh tak
> lengkap, sebagian lagi membawa bayi mungil yang dekil dalam gendongan.
> Penampilan para pengemis itu mengundang iba. Selembar seribu atau dua
> ribuan dengan ikhlas direlakan para dermawan untuk mereka.
>
> Benarkah para pengemis yang setiap hari lalu lalang itu hidup menderita?
> Ternyata tidak semua.
>
> Petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan menemukan fakta mengejutkan.
> Dalam sehari, pengemis di Jakarta bisa mengantongi penghasilan sekitar Rp
> 750 ribu hingga Rp 1 juta.
>
> "Kalau yang segitu biasanya didapat pengemis dengan tingkat kekasihanan
> yang sangat sangat kasihan. Seperti pengemis kakek-kakek atau ibu-ibu yang
> mengemis dengan membawa anaknya," ujar Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas
> Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda saat ditemui di kantornya, Selasa
> (25/6).
>
> Kemudian, lanjutnya, untuk pengemis dengan tingkat kasihan yang standar
> atau biasa saja dalam sehari bisa mendapatkan sekitar Rp 450 ribu hingga Rp
> 500 ribu.
>
> "Itu seperti anak-anak jalanan yang saat mengemis mengandalkan muka
> memelas," tuturnya.
>
> Satu hari Rp 1 juta, kalikan 30 hari. Pengemis ini bisa dapat Rp 30 juta
> per bulan. Bermodal perkusi dari tutup botol, anak-anak jalanan mengantongi
> Rp 12 juta lebih.
>
> Maka silakan bandingkan dengan gaji manajer di Jakarta. Penelusuran
> merdeka.com, gaji manajer di Jakarta rata-rata berkisar Rp 12 hingga 20
> jutaan. Gaji pemimpin cabang sebuah bank rata-rata Rp 16 juta. Sementara
> Kepala Divisi Rp 20 juta.
>
> Rata-rata butuh waktu sekitar tujuh tahun bagi seorang profesional
> mencapai level manajer. Tak mudah mencapai posisi itu.
>
> Untuk fresh graduate atau sarjana yang baru lulus dan tak punya pengalaman
> kerja. Kisaran gajinya Rp 2 juta hingga Rp 3,5 juta. Jika beruntung, ada
> perusahaan yang mau memberi hingga di atas Rp 4 juta. Tapi sangat jarang.
>
> "Saya kerja jadi teller di bank. Sudah lima tahun, paling bawa pulang Rp 4
> juta. Kaget juga dengar pengemis bisa dapet belasan sampai Rp 30 juta,"
> kata Rani, seorang pegawai bank pemerintah saat berbincang dengan
> merdeka.com.
>
> Luar biasa memang. Gaji seorang manajer kalah oleh pengemis. Teller bank
> yang selalu tampil cantik dan modis, gajinya hanya sepertiga anak jalanan
> yang bermodal tampang memelas.
>
> "Karena pendapatan yang terbilang fantastis itulah, para pengemis enggan
> beralih profesi. Cukup bermodal tampang memelas, tanpa skill apapun mereka
> bisa dapat uang banyak dengan mudah," kata Miftahul Huda.
>
> Dia menambahkan maraknya pengemis dan gelandangan yang tersebar di Ibukota
> disinyalir sudah teroganisir. Diduga ada sindikat yang mengatur kelompok
> pengemis yang kerap mendrop mereka di suatu tempat untuk kemudian
> 'beroperasi&#39; di wilayah yang telah ditentukan.
>
> "Kita pernah menelusuri ke kampung halamannya. Dan memang nyatanya mereka
> punya rumah yang bisa dibilang lebih dari cukuplah di kampungnya itu. Itu
> fakta yang kita dapatkan," jelas Miftahul.
>
> Untuk itu, Miftahul mengimbau kepada masyarakat yang ingin memberikan
> sumbangan menyalurkan ke tempat yang tepat.
>
> "Dengan menyalurkan ke badan zakat yang resmi, akan disalurkan ke yang
> berhak menerimanya. Dan secara otomatis ini mengurangi pengemis, karena
> tidak ada yang mau memberi di jalan," tandasnya.
>
>
>
>
>

Sun Jul 14, 2013 4:53 pm (PDT) . Posted by:

"M. Ivan Faizal"

Sekedar menambahkan Pak Farhan, pengemis yang cacat di jaman sekarang sepertinya malah dieksploitasi dan dibuat, klo Bapak pernah nonton film “Slumdog Millionare” di salah satu scene-nya ada adegan beberapa anak kecil yang direkrut dan kemudian dibuat cacat, seperti dibutakan dengan air keras, maaf dipotong tangan / kaki, dengan sengaja. Karena anak kecil dengan tingkat kekasihanan yang tinggi akan tinggi pula pendapatannya. Traficking khususnya pada perdagangan anak2 yang diculik dan diperjualbelikan merupakan salah satu faktor yang mendukung bisnis pengemisan di kota-kota besar. Saya kira alasan utama memberikan sodaqoh yang tepat jga bisa menyelamatkan anak2 dan generasi penerus dari trafficking.

Salam,
Ivan
From: Bisnis-Karir@yahoogroups.com [mailto:Bisnis-Karir@yahoogroups.com] On Behalf Of farhan fh
Sent: Tuesday, July 02, 2013 9:42 AM
To: Bisnis-Karir@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: Re: [Bisnis-Karir] Penghasilan pengemis di Jakarta lebih besar dari manajer


ayoo kita buat bisnis pengemis hehe, mungkin nanti ada LOKER begini
"dibuka lowongan kerja jadi pengemis"
syarat : pandai acting memelas

pengemis sama dengan tukang parkir, yg hanya diam bisa dapat duit banyak.
ironis sekali.
bayangkan berapa rupiah yg mereka dapatkan dalam 1 jam ??
kali dengan 8jam kerja per hari. wow bisa puluhan juta sebulan.

saya setuju dengan ungkapan sebaiknya kita harus lebih arif dan bijaksana dalam bersedakah.
sedekahlah pada orang yg TEPAT, waktu yg tepat. maka nilai pahalanya pun akan lebih besar karena bermanfaat.
dijaman dahulu pengemis itu memang benar2 kesusahan jadi layak diberi, namun dijaman sekarang ini pengemis menjadi pekerjaan mengumpulkan duit dan itu tidak layak diberi.

jika ingin memberi, maka berilah pada orang yg cacat, atau orang tua yang sudah tidak mampu bekerja.

salam bijaksana.

Farhan FH

________________________________
From: Hendra A.K <hkusuma76.hk@gmail.com<mailto:hkusuma76.hk@gmail.com>>
To: Bisnis-Karir@yahoogroups.com<mailto:Bisnis-Karir@yahoogroups.com>
Sent: Friday, June 28, 2013 6:57 PM
Subject: Bls: Re: [Bisnis-Karir] Penghasilan pengemis di Jakarta lebih besar dari manajer


Pelajaran bagi kita semua agar lebih arif dalam bersedekah
Powered by Telkomsel BlackBerry®
________________________________
From: rey_kinnanti@yahoo.co.id<mailto:rey_kinnanti@yahoo.co.id>
Sender: Bisnis-Karir@yahoogroups.com<mailto:Bisnis-Karir@yahoogroups.com>
Date: Thu, 27 Jun 2013 03:22:15 +0000
To: <Bisnis-Karir@yahoogroups.com<mailto:Bisnis-Karir@yahoogroups.com>>
ReplyTo: Bisnis-Karir@yahoogroups.com<mailto:Bisnis-Karir@yahoogroups.com>
Subject: Re: [Bisnis-Karir] Penghasilan pengemis di Jakarta lebih besar dari manajer


Jadi siapa yg kaya siapa yg perlu blsm ??
Hahahah ironis!
Powered by Telkomsel BlackBerry®
________________________________
From: Ahmad Syamil <asyamil@gmail.com<mailto:asyamil@gmail.com>>
Sender: Bisnis-Karir@yahoogroups.com<mailto:Bisnis-Karir@yahoogroups.com>
Date: Wed, 26 Jun 2013 22:06:59 -0500
To: <bisnis-karir@yahoogroups.com<mailto:bisnis-karir@yahoogroups.com>>
ReplyTo: Bisnis-Karir@yahoogroups.com<mailto:Bisnis-Karir@yahoogroups.com>
Subject: [Bisnis-Karir] Penghasilan pengemis di Jakarta lebih besar dari manajer



FYI<

Ada komentar? :-)

Ahmad Syamil
Arkansas State University
http://www.linkedin.com/in/asyamil2
======================================
Penghasilan pengemis di Jakarta lebih besar dari manajer
http://www.merdeka.com/peristiwa/penghasilan-pengemis-di-jakarta-lebih-besar-dari-manajer.html

Dengan muka memelas mereka menyusuri jalan-jalan Jakarta yang berdebu. Menadahkan tangan meminta sedekah. Sebagian tampil dengan anggota tubuh tak lengkap, sebagian lagi membawa bayi mungil yang dekil dalam gendongan. Penampilan para pengemis itu mengundang iba. Selembar seribu atau dua ribuan dengan ikhlas direlakan para dermawan untuk mereka.

Benarkah para pengemis yang setiap hari lalu lalang itu hidup menderita? Ternyata tidak semua.

Petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan menemukan fakta mengejutkan. Dalam sehari, pengemis di Jakarta bisa mengantongi penghasilan sekitar Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta.

"Kalau yang segitu biasanya didapat pengemis dengan tingkat kekasihanan yang sangat sangat kasihan. Seperti pengemis kakek-kakek atau ibu-ibu yang mengemis dengan membawa anaknya," ujar Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda saat ditemui di kantornya, Selasa (25/6).

Kemudian, lanjutnya, untuk pengemis dengan tingkat kasihan yang standar atau biasa saja dalam sehari bisa mendapatkan sekitar Rp 450 ribu hingga Rp 500 ribu.

"Itu seperti anak-anak jalanan yang saat mengemis mengandalkan muka memelas," tuturnya.

Satu hari Rp 1 juta, kalikan 30 hari. Pengemis ini bisa dapat Rp 30 juta per bulan. Bermodal perkusi dari tutup botol, anak-anak jalanan mengantongi Rp 12 juta lebih.

Maka silakan bandingkan dengan gaji manajer di Jakarta. Penelusuran merdeka.com<http://merdeka.com/>, gaji manajer di Jakarta rata-rata berkisar Rp 12 hingga 20 jutaan. Gaji pemimpin cabang sebuah bank rata-rata Rp 16 juta. Sementara Kepala Divisi Rp 20 juta.

Rata-rata butuh waktu sekitar tujuh tahun bagi seorang profesional mencapai level manajer. Tak mudah mencapai posisi itu.

Untuk fresh graduate atau sarjana yang baru lulus dan tak punya pengalaman kerja. Kisaran gajinya Rp 2 juta hingga Rp 3,5 juta. Jika beruntung, ada perusahaan yang mau memberi hingga di atas Rp 4 juta. Tapi sangat jarang.

"Saya kerja jadi teller di bank. Sudah lima tahun, paling bawa pulang Rp 4 juta. Kaget juga dengar pengemis bisa dapet belasan sampai Rp 30 juta," kata Rani, seorang pegawai bank pemerintah saat berbincang dengan merdeka.com<http://merdeka.com/>.

Luar biasa memang. Gaji seorang manajer kalah oleh pengemis. Teller bank yang selalu tampil cantik dan modis, gajinya hanya sepertiga anak jalanan yang bermodal tampang memelas.

"Karena pendapatan yang terbilang fantastis itulah, para pengemis enggan beralih profesi. Cukup bermodal tampang memelas, tanpa skill apapun mereka bisa dapat uang banyak dengan mudah," kata Miftahul Huda.

Dia menambahkan maraknya pengemis dan gelandangan yang tersebar di Ibukota disinyalir sudah teroganisir. Diduga ada sindikat yang mengatur kelompok pengemis yang kerap mendrop mereka di suatu tempat untuk kemudian 'beroperasi&#39; di wilayah yang telah ditentukan.

"Kita pernah menelusuri ke kampung halamannya. Dan memang nyatanya mereka punya rumah yang bisa dibilang lebih dari cukuplah di kampungnya itu. Itu fakta yang kita dapatkan," jelas Miftahul.

Untuk itu, Miftahul mengimbau kepada masyarakat yang ingin memberikan sumbangan menyalurkan ke tempat yang tepat.

"Dengan menyalurkan ke badan zakat yang resmi, akan disalurkan ke yang berhak menerimanya. Dan secara otomatis ini mengurangi pengemis, karena tidak ada yang mau memberi di jalan," tandasnya.




_______________________________________________
DISCLAIMER: This message contains confidential information and is intended only for the individual named. If you are not the named addressee you should not disseminate, distribute or copy this e-mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your system. E-mail transmission cannot be guaranteed to be secure or error-free as information could be intercepted, corrupted, lost, destroyed, arrive late or incomplete, or contain viruses. The sender therefore does not accept liability for any errors or omissions in the contents of this message, which arise as a result of e-mail transmission. If verification is required please request a hard-copy version. PT Tugu Pratama Indonesia<http://www.tugu.com>

Sun Jul 14, 2013 4:54 pm (PDT) . Posted by:

"Mohammad Yusep" natadipura2001

Bersimpati kepada orang atau kelompok masyarakat yang kurang beruntung dalam hidupnya, tentu saja sangat baik dan mulya. Itu menunjukkan masih adanya moralitas atau akhlak yang baik ditengah masyarakat kita. Akhlak atau moralitas yang baik itu, pada hemat saya, adalah merupakan modal yang besar dan penting sekali untuk mendorong kemajuan bangsa. 
 
Jumlah Perolehan Uang dari usaha mengemis, boleh jadi merupakan tolok ukur kedermawanan orang-orang di jalanan. Tapi, saya justeru lebih bersyukur dan bahagia, kalau melihat pengemis itu tidak menjadi pengemis lagi lantaran upaya sistematis dan terukur dari aparatur negara dan masyarakat keseluruhan (melalui kebijakan negara), bukan lantaran belas kasihan orang-orang di jalanan. Dengan demikian, diharapkan selain pengemis itu berhenti mengemis, mereka juga terangkat harga diri dan martabatnya.
 
Saya ingin mengingatkan kita semua - khususnya diri saya sendiri - bahwa "bukanlah kekayaan yang membuat hidup kita bahagia, akan tetapi pengalamanlah yang justeru membuat hidup kita berbahagia".(Ini merupakan hasil penelitian di AS yang tersebar secara luas di media massa di saat mayoritas masyarakat AS ditimpa krisis keuangan tempo hari)
 
Ketika krisis keuangan di AS memuncak, saya sering bepergian ke  seantero AS, Canada, dan Mexico, dalam hubungan kerja. Di tiap daerah yang saya singgahi, saya selalu menyempatkan membaca koran-koran lokal. Ada hal yang sangat menggugah perhatian saya akan pentingnya moralitas rakyat. Seorang pembaca di Winston-Salem, North Carolina menegaskan dengan tandas di kolom "surat pembaca", bahwa "Innovation is morale-based activity ; There is no innovation without morality". Sebuah koran terbitan Negara Bagian OHIO, sempat memuat suatu artikel seorang Profesor bidang biologi yang menandaskan pentingnya upaya bekesinambungan ataupun evolusionistis dalam upaya pemecahan kemelut ekonomi dan industri AS pada waktu itu.
 
Maaf saya tidak mau berpretensi sebagai seorang moralist atau seorang ahli pembangunan, atau apalagi seorang ahli kajian wilayah AS. Tapi,  secara sederhana saya dapat menyimak adanya suatu upaya sistematis dan terukur dari masyarakat keseluruhan secara bersinergi untuk memecahkan problematik kemasyarakatan seperti fenomena pengemis jalanan di Indonesia. Dan, kini saya menyaksikan masyarakat AS sedang bergerak maju sangat cepat ke suatu arah dimana sangat mungkin melindas entitas-entitas bangsa-bangsa di dunia yang lamban melakukan perubahan dan moralitas rakyatnya diragukan.
 
Mungkin itu yang bisa sampaikan, lebih dari sekedar renungan tentang fenomena pengemis jalanan di Jakarta. Semoga bermanfaat !
.
MY
North Carolina, USA. 

________________________________
From: "eddy.limbong@gmail.com" <eddy.limbong@gmail.com>
To: Bisnis-Karir@yahoogroups.com
Sent: Friday, July 5, 2013 8:12 PM
Subject: Re: [Bisnis-Karir] Pengemis

 

Sebenarnya Perda (dijakarta) tentang pengemis sdh ada, bahkan yg memberikan uang kpd pengemis dpt dijerat dgn perda tsb, bahkan beberapa perempatan sdh di buat papan pengumuman larangan utk memberi kpd pengemis.

Kalau cuma buat peraturan utk larangan pengemis sih sebenarnya ga usah DPR/Pemerintah, saya sendiri jg bisa sambil merenung dikamar. Permasalahannya adalah aturannya tdk ditegakkan.

Fakta yg disampaikan dibawah memang benar, penghasilan pengemis (dan jg polisi cepek) itu besar. Cuma kita sbg masyarakat agak susah jika DILARANG memberi kpd pengemis atau polisi cepek, rasa kemanusiaan dan kemurahan hati kita tertantang setiap kali kita didatangi pengemis atau habis "dibantu" polisi cepek. Kecuali bagi orang yg hatinya sdh dingin, tentu akan gampang menolak pengemis atau cuek dgn polisi cepek...

Sebenarnya sy msh bersyukur krn penghasilan pengemis itu besar, krn artinya hati masyarakat indonesia masih penuh dengan kemurahan. Jika hati masyarakat indonesia sdh dingin, tdk suka memberi, maka tanpa disuruh, tanpa dibuat peraturan, maka pengemis dan polisi cepek akan sirna dgn sendirinya.

Saya yakin pemerintah bukannya tidak bisa mengatasi pengemis, tp tidak mau.

Salam
Edi limbong

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

________________________________

From: Mohammad Yusep <natadipura2001@yahoo.com>
Sender: Bisnis-Karir@yahoogroups.com
Date: Mon, 1 Jul 2013 12:39:51 -0700 (PDT)
To: Bisnis-Karir@yahoogroups.com<Bisnis-Karir@yahoogroups.com>
ReplyTo: Bisnis-Karir@yahoogroups.com
Subject: Re: [Bisnis-Karir] Pengemis
 
Cerdik sekali pengamatan Saudara/i Francis Kwan. Saya benar-benar tak menyimak sampai ke arah itu.....Namun pencerahan dari saudara/i itu membawa ingatan saya pada fenomenadi AS pada saat negara diliputi kemelut (krisis) keuangan di tahun 2008 yang baru lalu, dimana di kota2 besar AS bermunculan pengemis-pengemis jalanan dalam jumlah yang kentara. Gejala itu tidak semata menyangkut ekonomi, tapi juga sosial dan hukum. Sebagai negara adidaya AS tentu saja mampu melakukan pembenahan akan hal itu.

Tentu saja hal ini tidak untuk dibandingkan dengan negara kita yang masih serba kekurangan.

Namun pelajaran penting bisa dipetik.... bagaimana lembaga-lembaga negara saling bersinergi melakukan pembenahan masalah sosial akut itu, disamping orang-orang kaya di AS sangat membantu. Sebagai contoh kecil, polisi mengatur pengemis-pengemis serta lokasi-lokasi dimana para pengemis dibolehkan mengemis dijalanan agar tidak timbul kesemrawutan. Saya perhatikan, pengemis itu pun sangat santun, terkadang perlente, dan bisa saja mereka datang ke lokasi pakai mobil pribadi yang boleh dikata cukup mewah untuk ukuran kita di Indonesia. Tapi kalau sudah dapat pekerjaan (dibantuoleh lembaga sosial kenegaraan) mereka tidak dijalanan lagi. Mengemis memang sebuah keterpaksaan dan hal itu sangat memalukan. Tetapi tak kurang pula orang-orang kaya disini banyak mengulurkan tangan baik langsung maupun tak langsung.

Saya menyimak bahwa faktor-faktor moralitas rakyat dan pejabat negara serta keberfungsian lembaga-lembaga kenegaraan, merupakan faktor yang sangat menentukan dalam penanganan kasus pengemis itu. Dari segi kepatutan pun, hal itu memang sudah jelas tidak patut. Masa sih penghasilan pengemis bisa sebesar itu ????

Saya kira memang hail itu terjadi karena kelemahan kita semua sebagai bangsa.

MY
North Carolina USA.

________________________________
From: Francis Kwan <heaven_dolphin2@yahoo.com>
To: "Bisnis-Karir@yahoogroups.com" <Bisnis-Karir@yahoogroups.com>
Sent: Friday, June 28, 2013 8:54 AM
Subject: Re: [Bisnis-Karir] Pengemis

 
memang kenyataan demikian, bahwa benar pengemis lebih banyak duit, ironis nya ini diajarkan kepada mahasiswa dan mahasiswi bagaimana caranya mengemis... bukti :
1. pengemis meminta uang di lampu merah
    pelajar dan mahasiswa meminta bantuan di lampu merah
yang jadi pertanyaan adalah bedanya apa pengemis dan aksi social mahasiswa... sama2 minta sumbangan di perempatan lampu merah. cuma beda seragam saja.... bayangkan mahasiswa diajarkan cara mengemis, wajar saja di Indonesia banyak koruptor dan tingkat kemiskinan tinggi
 
2. lebih baik memberi daripada menerima
    ini salah besar, tak seorangpun mampu memberi tanpa menerima lebih banyak terlebih dahulu. setelah menerima lebih banyak, baru bisa memberi sedikit dari yang diterima
 
3. kehidupan social mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi
    coba dech di tes ke temen2.... boleh pinjem duit 10 juta selama 1 jam saja? apakah benar ada yang bisa kasih? karena factor ini lah makanya banyak kejadian penipuan yang dilakukan oleh orang2 terdekat kita.
 
fakta adalah realita kehidupan
 Francis


________________________________
From: "maaz.hakim@yahoo.com" <maaz.hakim@yahoo.com>
To: Bisnis-Karir@yahoogroups.com
Sent: Thursday, June 27, 2013 9:09 PM
Subject: [Bisnis-Karir] Pengemis

 
السَّلاَم� عَلَيْÙÆ'�مْ وَرَحْمَة� الله� وَبَرَÙÆ'َات�ه� Kami memang tidak punya data otentik tentang kasus ini, tapi hal itu sangat memungkinkan.Mereka para gepeng tersebut adalah para karyawan dari pengusaha gepeng. Mengemis adalah pekerjaan dan ini dijadikan peluang usaha oleh organizernya.Jika data tsb valid, ironis sekali dengan pendapatan yg diperoleh oleh para managers Indonesia, tapi itulah mungkin sebuah realita dan sosialita hidup. Sebuah kemalasan yang bisa mengeruk keuntungan besar di balik kemurahhatian penduduk kita.Apakah anda tertarik jadi pengusaha Gepeng? AA Hakim,Pendopo123 ProgencyCell Ph. 08115430880Wapp. 0852-1003-2728BB pin:288E67E0www.pendopo123.blogspot.com
Powered by Telkomsel BlackBerry®

________________________________

From: Bisnis-Karir@yahoogroups.com
Date: 27 Jun 2013 13:52:40 -0000
To:
ReplyTo: "No Reply"
Subject: [Bisnis-Karir] Digest Number 1481


Bisnis, Wiraswasta Karir di  Indonesia Group

2 New Messages
Digest #1481

1
Penghasilan pengemis di Jakarta lebih besar dari manajer by "Ahmad Syamil" asyamil
2a
Loker ASOSIASI LBH APIK INDONESIA by "syamsul munir"
Messages
1
Penghasilan pengemis di Jakarta lebih besar dari manajer
Wed Jun 26, 2013 8:09 pm (PDT) . Posted by:
"Ahmad Syamil" asyamil
FYI Ada komentar? :-) Ahmad Syamil
Arkansas State University
http://www.linkedin.com/in/asyamil2 ============ ========= ========= ========
Penghasilan pengemis di Jakarta lebih besar dari manajer http://www.merdeka.com/peristiwa/penghasilan-pengemis-di-jakarta-lebih-besar-dari-manajer.html Dengan muka memelas mereka menyusuri jalan-jalan Jakarta yang berdebu.
Menadahkan tangan meminta sedekah. Sebagian tampil dengan anggota tubuh tak
lengkap, sebagian lagi membawa bayi mungil yang dekil dalam gendongan.
Penampilan para pengemis itu mengundang iba. Selembar seribu atau dua
ribuan dengan ikhlas direlakan para dermawan untuk mereka. Benarkah para pengemis yang setiap hari lalu lalang itu hidup menderita?
Ternyata tidak semua. Petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan menemukan fakta mengejutkan.
Dalam sehari, pengemis di Jakarta bisa mengantongi penghasilan sekitar Rp
750 ribu hingga Rp 1 juta. "Kalau yang segitu biasanya didapat pengemis dengan tingkat kekasihanan
yang sangat sangat kasihan. Seperti pengemis kakek-kakek atau ibu-ibu yang
mengemis dengan membawa anaknya," ujar Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas
Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda saat ditemui di kantornya, Selasa
(25/6). Kemudian, lanjutnya, untuk pengemis dengan tingkat kasihan yang standar
atau biasa saja dalam sehari bisa mendapatkan sekitar Rp 450 ribu hingga Rp
500 ribu. "Itu seperti anak-anak jalanan yang saat mengemis mengandalkan muka
memelas," tuturnya. Satu hari Rp 1 juta, kalikan 30 hari. Pengemis ini bisa dapat Rp 30 juta
per bulan. Bermodal perkusi dari tutup botol, anak-anak jalanan mengantongi
Rp 12 juta lebih. Maka silakan bandingkan dengan gaji manajer di Jakarta. Penelusuran
merdeka.com, gaji manajer di Jakarta rata-rata berkisar Rp 12 hingga 20
jutaan. Gaji pemimpin cabang sebuah bank rata-rata Rp 16 juta. Sementara
Kepala Divisi Rp 20 juta. Rata-rata butuh waktu sekitar tujuh tahun bagi seorang profesional mencapai
level manajer. Tak mudah mencapai posisi itu. Untuk fresh graduate atau sarjana yang baru lulus dan tak punya pengalaman
kerja. Kisaran gajinya Rp 2 juta hingga Rp 3,5 juta. Jika beruntung, ada
perusahaan yang mau memberi hingga di atas Rp 4 juta. Tapi sangat jarang. "Saya kerja jadi teller di bank. Sudah lima tahun, paling bawa pulang Rp 4
juta. Kaget juga dengar pengemis bisa dapet belasan sampai Rp 30 juta,"
kata Rani, seorang pegawai bank pemerintah saat berbincang dengan
merdeka.com. Luar biasa memang. Gaji seorang manajer kalah oleh pengemis. Teller bank
yang selalu tampil cantik dan modis, gajinya hanya sepertiga anak jalanan
yang bermodal tampang memelas. "Karena pendapatan yang terbilang fantastis itulah, para pengemis enggan
beralih profesi. Cukup bermodal tampang memelas, tanpa skill apapun mereka
bisa dapat uang banyak dengan mudah," kata Miftahul Huda. Dia menambahkan maraknya pengemis dan gelandangan yang tersebar di Ibukota
disinyalir sudah teroganisir. Diduga ada sindikat yang mengatur kelompok
pengemis yang kerap mendrop mereka di suatu tempat untuk kemudian
'beroperasi 39; di wilayah yang telah ditentukan. "Kita pernah menelusuri ke kampung halamannya. Dan memang nyatanya mereka
punya rumah yang bisa dibilang lebih dari cukuplah di kampungnya itu. Itu
fakta yang kita dapatkan," jelas Miftahul. Untuk itu, Miftahul mengimbau kepada masyarakat yang ingin memberikan
sumbangan menyalurkan ke tempat yang tepat. "Dengan menyalurkan ke badan zakat yang resmi, akan disalurkan ke yang
berhak menerimanya. Dan secara otomatis ini mengurangi pengemis, karena
tidak ada yang mau memberi di jalan," tandasnya.
Reply to sender . Reply to group . Reply via Web Post . All Messages (1) . Top ^
2a
Loker ASOSIASI LBH APIK INDONESIA
Wed Jun 26, 2013 8:12 pm (PDT) . Posted by:
"syamsul munir"
Info Loker, semoga berguna dan mhn bantu share : ASOSIASI LBH APIK INDONESIA adalah organisasi yang beranggotakan 16 LBH
APIK di Indonesia; LBH APIK Aceh, LBH APIK Medan, LBH APIK Sumatera
Selatan, LBH APIK Banten, LBH APIK Jakarta, LBH APIK Semarang, LBH APIK
Jogyakarta, LBH APIK Pontianak, LBH APIK Kalimantan Timur, LBH APIK
Sulawesi Utara, LBH APIK Sulawesi Tengah, LBH APIK Makassar, LBH APIK Bali,
LBH APIK NTB, LBH APIK NTT, dan LBH APIK Papua. Organisasi ini
bertujuanuntuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan demokratis
serta
menciptakan kondisi yang setara antara perempuan dan laki-laki dalam segala
aspek kehidupan baik politik, ekonomi, sosial maupun budaya. APIK didirikan
untuk ikut serta mewujudkan terciptanya sistem hukum yang berprespektif
perempuan. Untuk mewujudkan tujuan di atas, maka salah satu hal yang
dilakukan oleh lembaga ini adalah melakukan advokasi kebijakan. Saat ini ASOSIASI LBH APIK INDONESIA membuka kesempatan untuk bergabung
sebagai Koordinator/ staf Program Perubahan Kebijakan. *Kualifikasi * 1. Pendidikan Minimal Starata Satu (S-1) Ilmu Sosial, diutamakan Ilmu
Hukum; 2. Berpengalaman dalam kerja advokasi dan jaringan; 3. Berpengalaman menyiapkan bahan-bahan advokasi kebijakan; 4. Berpengalaman mengkritisi dan menganalisa draft-draft kebijakan; 5. Memiliki kemampuan menulis kertas kebijakan dan drafting; 6. Memiliki kemampuan lobby dengan pembuat kebijakan; 7. Memiliki ketrampilan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
serta Bahasa Inggris yang memadai, baik lisan maupun tulisan; 8. Memiliki ketrampilan menggunakan program Microsoft Office; 9. Mampu mengartikulasikan/ menyampaikan gagasan dengan bahasa
yang komunikatif; 10. Berpengalaman bekerja dengan issu perempuan dan advokasi kebijakan
minimal 3 tahun; 11. Berpegang pada prinsip persamaan dan keadilan gender, anti
diskriminasi, anti kekerasan dan pluralis. * * *Job Description* 1. Melaksanakan program advokasi kebijakan; 2. Menyiapkan draft-draft kebijakan dan bahan-bahan kampanye
(material advokasi); 3. Menyiapkan dokumen-dokumen lobby baik di eksekutif maupun
legislative; 4. Mengelola dan mengembangkan jaringan advokasi; 5. Membantu penyelenggaraan serta penyiapan bahan diskusi,
hearing, konferensi pers dan kegiatan-kegiatan kampanye; 6. Membuat rencana program dan anggaran; 7. Membuat laporan-laporan program Surat lamaran dan *curriculum vitae* (CV) terbaru, serta lampiran berkas
lengkap (ijazah terakhir, transkrip nilai, sertifikat, surat referensi, dan
dokumen pendukung aplikasi lainnya yang relevan) dapat dikirimkan langsung,
melalui e-mail atau pos. Lamaran melalui e-mail dimohon mencantumkan subyek
"Lamaran Koordinator Program Perubahan Kebijakan" . Alamat pengiriman adalah
sebagai berikut: ASOSIASI LBH APIK INDONESIA
Attn. Sdri Triana Komalasari
Jl. Raya Tengah No. 31, RT/RW : 01/09
Kramatjati, Jakarta Timur 13540 INDONESIA
[t] +62-21 87797289 [f] +62-21 87793300 [e] mailto:asosiasilbhapikindonesia%40yahoo.com Lamaran paling lambat tanggal 28 Juni 2013. Hanya pelamar yang memenuhi
persyaratan yang akan dihubungi lebih lanjut.
Reply to sender . Reply to group . Reply via Web Post . All Messages (2) . Top ^
Visit Your Group
>
View All Topics
>
Create New Topic
>
18 New Members
>
We are making changes based on your feedback, Thank you !
Submit Feedback
>
The Yahoo! Groups Product Blog
Check it out!
>
GROUP FOOTER MESSAGE
Bergabunglah dengan milis lainnya: Manajemen-Industri-subscribe@yahoogroups.com  ==> Manajemen Industri Free-English-Course-subscribe@yahoogroups.com ==> Kursus Bahasa Inggris PONSEL-INDONESIA-subscribe@yahoogroups.com ==> Telpon selular HRD-POWER-subscribe@yahoogroups.com ==> Milis HRD Indo-Job-subscribe@yahoogroups.com ==> Lowongan kerja luar negeri dan
beasiswa Komputer dan Teknologi: http://tech.groups.yahoo.com/group/KOMPUTER-TEKNOLOGI/ Manajemen produksi/operasi/supply chain/logistik: http://finance.groups.yahoo.com/group/APICS-ID/

CHANGE SETTINGS
>
TERMS OF USE
>
UNSUBSCRIBE
>
GROUP FOOTER MESSAGE
Bergabunglah dengan milis lainnya:


Manajemen-Industri-subscribe@yahoogroups.com  ==> Manajemen Industri

Free-English-Course-subscribe@yahoogroups.com ==> Kursus Bahasa Inggris

PONSEL-INDONESIA-subscribe@yahoogroups.com ==> Telpon selular

HRD-POWER-subscribe@yahoogroups.com ==> Milis HRD

Indo-Job-subscribe@yahoogroups.com ==> Lowongan kerja luar negeri dan
beasiswa

Komputer dan Teknologi:

http://tech.groups.yahoo.com/group/KOMPUTER-TEKNOLOGI/

Manajemen produksi/operasi/supply chain/logistik:

http://finance.groups.yahoo.com/group/APICS-ID/

No comments: