Wednesday, July 25, 2012

#FrenBC @ Personalism#8: Membagikan Ilmu Kepada Orang Lain

 

Personalism#8: Membagikan Ilmu Kepada Orang
Lain
 
Hore!
Hari
Baru, Teman-teman.
 
"Pahlawan tanpa
tanda jasa,"begitu kita melukiskan
kemuliaan para guru. Meskipun memiliki kekurangan, kita tetap saja menghormati
guru-guru kita, bukan? Penghormatan itu tidak hanya ditujukan kepada orang-orang
yang berprofesi sebagai guru dalam pengertian formal. Melainkan kepada siapa
saja yang kita nilai layak untuk dijadikan tempat berguru. Di kantor, misalnya;
saya masih mengingat dengan baik orang yang mengajari saya tentang
kepemimpinan. Ingat kepada orang yang mengajari tentang ini dan itu hingga bisa
meniti karir dengan baik. Kebaikan mereka, masih tetap diingat meski sudah lama
tidak lagi berinteraksi. Boleh jadi, kita pun bisa membagikan ilmu yang kita
miliki kepada orang-orang disekitar kita. Meskipun bukan guru, tapi boleh jadi
ada manfaat yang bisa diambil oleh orang lain dari ilmu yang kita miliki.
Sudahkah Anda membagikan ilmu kepada orang lain?
 
Rasulullah pernah menyatakan jika
'alim ulama alias orang berilmu itu adalah pewaris para Nabi. Bukankah warisan
paling bernilai dari para Nabi adalah ilmu? Maka kedudukan orang-orang yang
berilmu dan membagikan ilmunya kepada orang lain itu sangatlah tinggi. Yang
namanya ilmu, luas sekali cakupannya. Diantara para Nabi pun bahkan ada yang
ahli astronomi, ahli perdagangan, dan ahli kepemimpinan. Maka ilmu apapun yang
bisa kita berikan kepada orang lain – jika dilandasi akhlaq mulia – akan sama
mulianya dengan mengajarkan ilmu Sang Nabi. Mengapa? Karena semua ilmu
bersumber dari Sang Maha Berilmu. Jadi, sudah waktunya untuk mengajarkan kepada
orang lain  tentang ilmu apapun yang
sekarang Anda miliki. Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar membagikan
ilmu kepada orang lain, saya ajak memulainya dengan memahami dan menerapkan 5
sudut pandang Natural Intelligence (NatIn™), berikut
ini:
 
1.      Senang melihat orang lain lebih pintar. Ukuran pintar itu
memang relatif. Tetapi, frase 'lebih pintar' memiliki 2 makna. Bisa lebih
pintar dari sebelumnya, yang berarti ada perkembangan sebagai hasil proses
pembelajaran. Bisa juga 'lebih pintar' dari gurunya. Nah, untuk makna kedua itu
bukan soal sepele. Rupanya cukup banyak juga orang yang khawatir kalau
'muridnya' lebih pintar dari dirinya. Makanya, ada yang pelit ilmu. Tidak mau
berbagi apa yang dia ketahui tentang sesuatu. Untuk membangun kesediaan berbagi
ilmu, kita mesti terlebih dahulu memiliki kesenangan melihat orang lain lebih
pintar. Memang murid itu harus lebih pintar dari gurunya kok. Jika tidak, maka dunia
kita akan mengalami kemunduran. Kalau kita senang melihat orang lain lebih
pintar dari diri kita, maka kita tidak ragu mengajarkan semua ilmu.
 
2.      Memudahkan yang sulit-sulit. Dalam hidup sudah banyak
hal-hal sulit. Sedangkan kehadiran ilmu bertujuan untuk membantu kita menjalani
hidup dengan lebih mudah. Cobalah simak di lingkungan kerja Anda; adakah orang
yang mengalami kesulitan dalam melakukan pekerjaannya, misalnya. Jika ada,
tantanglah diri Anda; bagaimana membantunya untuk menemukan cara mudah menyelesaikan
pekerjaan itu. Tidak perlu menunggu naik jabatan menjadi atasan orang itu dulu
untuk membantunya. Sekarang saja. Jika Anda tahu cara lebih mudah mengerjakan
yang sulit-sulit, tidak usah pelit; ajarkanlah kepada teman Anda itu. Ketika
orang itu mendapatkan kemudahan, lalu cara kerjanya lebih efektif dan lebih
produktif, maka tentu dia akan lebih bahagia dalam hidupnya. Ilmu kita pun jadi
lebih bermanfaat.
 
3.      Menyederhanakan yang rumit-rumit. Banyak sekali hal rumit yang dipelajari di sekolah atau ruang-ruang kursus.
Kenyataannya, hanya sedikit dari kerumitan proses belajar itu yang ada
korelasinya dengan dunia kerja kita. Coba saja perhatikan, sebagian besar
tantangan yang kita hadapi dalam pekerjaan juga menyangkut hal-hal sederhana.
Tetapi di ruang-ruang belajar, kita sering membahas teori-teori yang rumit.
Begitu juga di ruang training. Padahal, pembahasan yang rumit membuat kepala
kita terasa mumit. Ada kesan kalau kerumitan itu menggambarkan kecanggihan
gurunya. Semakin rumit, semakin terkesan pintar. Mari kita berbuat sebaliknya;
membantu orang lain menyederhanakan yang rumit-rumit. Supaya mereka lebih mudah
mendapatkan pemahaman. Lalu lebih mudah lagi untuk  mempraktekkan.
 
4.      Biar saja cetek, yang penting
mengena. Mungkin memang ada bidang-bidang tertentu yang membutuhkan
ilmu tinggi dan teori canggih. Tetapi, hanya sedikit kok orang yang terlibat
langsung dengan urusan seperti itu. Orang-orang disekitar kita kebanyakan malah
berurusan dengan hal-hal yang cetek-cetek saja kok. Makanya, menyampaikan ilmu
yang cetek itu sering lebih mengena buat dunia nyata kita. Kalau pun kita tahu
ilmu canggihnya, tidak usah tergoda untuk memamerkan kecanggihan itu. Percuma
canggih kalau tidak sesuai dengan realitas dan tantangan yang dihadapi.
Meskipun cetek, tapi kalau cocok dengan kebutuhan malah akan lebih berguna.
Nyatanya, kecetekan sering lebih bisa membuka peluang pemahaman dan penerapan.
Sedangkan kecanggihan lebih sering hanya menghiasi modul tebal, ijasah bagus, dan
ruang-ruang perpustakaan yang tak penah disentuh lagi setelahnya.  Kita mau berbagi ilmu, bukannya mau pamer
kepinteran, kan?
 
5.      Tetap rendah hati. Kalau
soal ini, orang yang paling banyak ilmunya sekalipun mesti berguru kepada padi.
Karena semakin berisi, padi semakin merunduk. Setinggi apapun ilmu kita,
ternyata kita ini tetap saja bukan orang yang serba tahu. Lebih banyak hal yang
tidak kita ketahui daripada yang kita ketahui. Dihadapan sesama manusia,
mungkin kita dianggap berilmu tinggi. Padahal, boleh jadi sebenarnya kita hanya
menang lebih dulu membaca dari mereka. Di hadapan Tuhan? Oh, kita ini tidak ada
apa-apanya. Sikap rendah hati bukan sekedar berguna untuk mendekatkan diri
kepada orang lain. Melainkan lebih karena kita mengakui bahwa; ilmu itu hanya
milik Sang Maha Tahu. Mungkin memang orang lebih mudah menghargai orang yang
memposisikan dirinya tinggi. Namun, orang berilmu yang rendah hati; tidak akan
pernah kehilangan rasa hormat yang datang dari lubuk hati.
 
Dalam salah satu nasihatnya Rasulullah mengingatkan bahwa
salah satu amal yang terus mengalir pahalanya meski kita sudah meninggal adalah
ilmu yang bermanfaat. Yaitu ilmu yang kita tinggalkan untuk orang lain. Bukan
yang kita kekepin sendiri hingga terbawa mati. Maka atas setiap ilmu yang kita
dapatkan, kita memiliki kewajiban untuk meneruskannya kepada orang lain demi
kemanfaatan mereka. Boleh jadi kita tidak bisa mengamalkan ilmu itu. Sedangkan
mereka, bisa mempraktekannya. Meskipun kita sudah tidak lagi mampu berbuat
apa-apa dengan ilmu itu, namun ada orang lain yang terus mengamalkannya. Itulah
saat dimana ilmu kita bermanfaat. Dan itulah pula saat dimana pahala kita,
terus mengalir hingga akhir zaman. Ingin mendapat manfaat selanggeng itu? Ayo
dong bagikan ilmumu kepada orang lain.
 
Salam hormat,
Mari Berbagi
Semangat!
DEKA – Dadang
Kadarusman – 25 Juli 2012
Author, Trainer, &
Public Speaker of Natural Intelligence
0812 19899 737 or Ms. Vivi
at 0812 1040 3327
 
Catatan Kaki:
Kalau
uang, mungkin kita tidak punya sepeserpun untuk diberikan kepada orang lain.
Tapi kalau ilmu, boleh jadi ada banyak hal yang bisa kita bagikan kepada siapapun.
 
Ingin
mendapatkan kiriman "Personalism" secara rutin langsung dari Dadang Kadarusman?  Kunjungi dan bergabung di http://finance.groups.yahoo.com/group/naturalintelligence/
 
Silakan di-share jika naskah ini Anda
nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu.
Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahala Anda
tidak berkurang karenanya.

Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman
www.dadangkadarusman.com
Dare to invite Dadang to speak for your company?
Call him at 0812 19899 737 or Ms. Vivi at 0812 1040 3327

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
<*> http://www.facebook.com/groups/bisniscenter || http://twitter.com/BisnisCenter

+++
:-) Do...., Real, Respect, Warm, Interact, Related, Short-Informative
:-( Don't., OneLiner, scam, MLM pyramid spam scheme, illegal-SARA
*_^ Just Friday 4 Selling or promote your Service/Product
.

__,_._,___

No comments: