Wednesday, July 18, 2012

#FrenBC @ Duhhh.. Dokter Gigi Terlibat Markup Alat Kesehatan Rp. 14 Milyar Di Surabaya

 

Duhhh.. Barang seharga Rp. 4 milyar, dibeli oleh para penyelenggara negara (pegawai negara yang sudah dapat gaji yang berasal dari uang negara/uang rakyat) pakai uang negara (uang rakyat) dengan harga Rp.14 milyar

Apapun alasannya.. hal-hal semacam inilah yang membuat Indonesia hancur. Lebih parah lagi hal semacam ini di-beking oleh aparat penegak hukum.. tambah hancurrrrr

Wahai.. Para penyelenggara negara... Bertobatlah.

KMA - Kelompok Masyarakat Awam, NH

__________________________________________________________

Thu, 7/5/12, Joko W <jokow...@yahoo.com> wrote:

Ini info ngawur tauukkk, Drg David hanya mengatur
pengadaannya saja. Itupun juga atas perintah Walikota, karena dia adalah
staff ahli walikota, meski tidak ada dalam struktur resmi dan tidak
digaji.
Apalagi dalam status facebook http://facebook.com/bambang.smit
sering

menyebut Nama Marwan Effendy Jamwas Kejakgung sebagai beking dan
kejaksaan tinggi sebagai bodyguard alias pelindung  korupsi yang
dilakukan oleh Drg. David, Padahal yang benar bukanlah demikian. Drg.
David dan Bpk Marwan adalah berteman, sehingga jika saling memberi
fasilitas dan bantuan itu karena hubungan pertemanan

Ada baiknya sebelum menyuarakan, perlu konfirmasi pada yang bersangkutan
Drg. David Andreasmito : 081217676523 ; 031-91382660

Ttd - JokoWe
__________________________________________________________
Tue, 6/26/12, Bambang Smith <bambang_smit@yahoo.com> wrote:

http://www.lensaindonesia.com/2012/06/26/ada-dokter-gigi-diduga-dibalik-mark-up-alkes-rs-dr-soewandhie.html
CT Scan dan Cath Lab Merk GE, Dibayar APBD Total Rp 31 Miliar Lebih
Ada Dokter Gigi, Diduga Dibalik 'Mark up' Alkes RS dr Soewandhie Surabaya

LENSAINDONESIA.COM: Kedatangan satu unit CT Scan merk GE (General
Electronics), yang dimenangkan PT Dian Graha Elektrika dengan nilai Rp
14.426.500.000 (harga HPS/OE: Rp 14.499.100.000,00), yang tiba di RS dr
Soewandhie, Senin (25/06) kemarin, terkesan  ditutup-tutupi.
Dugaan mark up harga barang menguat karena sanggahan dari beberapa
rekanan lain menuding, produk merk GE (General Electronics) yang
 kabarnya berasal dari Amerika Serikat tersebut berlisensi China.

Salah satunya dari Direktur PT Singo Malar, Ir Bambang Utoyo, yang
mengakui memang ada indikasi pengaturan pemenang lelang dalam  proyek
alkes RS dr Soewandhie tersebut.

Jika tudingan itu benar, lalu siapa principle (perusahaan pendukung)
yang mensuplai PT PT Dian Graha Elektrika dan PT Enseval Putera
Megatrading.Tbk,  dalam skandal dugaan mark up pengadaan alat kesehatan
(Alkes) berupa CT Scan dan Cath Lab senilai total Rp 31.291.500.000 di
RS dr Soewandhie tersebut?
Informasi yang diperoleh LICOM menyebut, sosok drg David Andreasmito,
diduga adalah principle dari dua perusahaan pemenang yakni PT Dian
Graha Elektrika dan PT Enseval Putera Megatrading.Tbk.

Bos Jet-Z Dental Aesthetic Clinic itu diduga adalah orang yang
membawa PT Dian Graha Elektrika dan PT Enseval Putera
Megatrading.Tbk memenangkan lelang.

Dugaan drg David sebagai principle atas dua perusahaan itu menguat,
karena beberapa tahun sebelumnya, drg David diduga juga mensuplai
 alat-alat kesehatan produk China lainnya melalui Dinas Kesehatan Kota
Surabaya.

Ketika dikonfirmasi soal tudingan tersebut, drg David Andreasmito langsung membantahnya.

Sebelumnya, Direktur Utama RS dr Soewandhie, drg Febria Rachmanita,
menolak memberikan penjelasan dan terkesan melempar tanggung jawab.

"Untuk pengiriman barang jangka waktu pengiriman sudah diatur dalam
kontrak. Untuk lebih jelasnya batas akhir pengiriman, tanyakan  hubungi
saja pejabat pembuat komitmen," elak drg Febria Rachmanita, Selasa
(26/06) pagi, melalui pesan SMS.

Dari penelusuran LICOM, melalui jalur resmi General Electronics, diketahui kalau harga tersebut hanya berkisar US$250 ribu atau

sekitar Rp 2, 7 miliar.

Harga itu ditambah tarif Fee on the Boat (FOB), termasuk asuransi barang, pajak, bea masuk dan lain-lain, diperkirakan

maksimal mencapai Rp 1,5 miliar.

Sehingga total biaya mendatangkan satu unit CT Scan mencapai sekitar Rp 4,2 miliar.

Dan dengan sudah datangnya barang, maka PT Dian Graha Elektrika pemilik NPWP: 01.313.967.0-007.000 itu akan segera menerima

pembayaran dari Pemkot Surabaya sebesar Rp 14.426.500.000.

Jumlah nominal pembayaran itu sangat jauh dari harga barang yang baru
datang dan inilah penyebab munculnya tudingan mark up pada  proses
lelangnya.

Principle yang diduga adalah drg David Andreasmito inilah yang diduga
kuat 'menanam' oknum (stafnya ) berinisial 'Zul' di lingkungan ULP Kota
Surabaya, sebagai konsultan yang menurut dugaan, kabarnya disetujui
langsung oleh Walikota Surabaya.

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
<*> http://www.facebook.com/groups/bisniscenter || http://twitter.com/BisnisCenter

+++
:-) Do...., Real, Respect, Warm, Interact, Related, Short-Informative
:-( Don't., OneLiner, scam, MLM pyramid spam scheme, illegal-SARA
*_^ Just Friday 4 Selling or promote your Service/Product
.

__,_._,___

No comments: