Kebetulan lagi pengen sharing pengalaman dulu hunting2 beasiswa kuliah ke
LN. Sekaligus intisari dari pengalaman pribadi sekaligus pengalaman teman2
yg dapet beasiswa (either ke Jepang atau Eropa).
Berikut ini adalah penjelasan mengenai hal-hal yang akan dijumpai ketika
akan melamar beasiswa, terutama beasiswa ke luar negeri.
Excellent student?
Banyak orang menyangka kalau mau dapet beasiswa IPK-nya harus tinggi, kalo
bisa setinggi langit, tapi kenyataannya tidak demikian. Banyak penerima
beasiswa yang IPK-nya biasa-biasa saja tetap dapat beasiswa. Meskipun
beberapa beasiswa mensyaratkan pendaftarnya adalah mahasiswa berprestasi,
IPK bukannya hal yang utama, masih ada beberapa komponen lain yang
diperhitungkan. Memang sih biasanya IPK yang menjadi komponen yg penting
di seleksi awal, tapi kan masih ada wawancara. Kalau ada beberapa beasiswa
seperti HSP Huygens yang mensyaratkan pendaftarnya haruslah top 5% lulusan
terbaik di angkatannya, ini hanya buat jiper yang daftar saja. Ini lumayan
buat nge-cut jumlah applicants, kalau tidak tentu saja banyak yang daftar.
Saya pernah bertemu dua mahasiswa yang mendapat HSP Huygens tapi IPK-nya
dua koma sekian sekian. Jadi, kalau ada persyaratan seperti ini daftar
saja, setidak-tidaknya telah mencoba.
"You are an excellent student: you have obtained excellent results
in all your previous studies and you are at least in the top 5% of
students in your study or research programme. Please show this in your
application file by including, for example, grade lists or reference
letters. In case of equivalent qualification preference will be given to
applications which show that you are among the top 5%."
Pengalaman kerja
Beasiswa seperti yang diberikan STUNED dan Depkominfo mensyaratkan
pengalaman kerja minimal dua tahun. Kadang-kadang kita harus jeli membaca,
syarat tersebut bukan harga mati. Seperti untuk beasiswa depkominfo yang
tertulis "Diutamakan memiliki pengalaman kerja minimal 2
tahun". Diutamakan bukan berarti harus. Jadi, bisa saja ada yg
pengalaman kerja-nya kurang dari dua tahun keterima. Dua teman saya yang
memperoleh beasiswa Depkominfo pengalaman kerjanya malah kurang dari dua
tahun. Satu teman yang memperoleh beasiswa STUNED beberapa tahun lalu jg
pengalaman kerjanya kurang dari dua tahun. Padahal di website-nya NESO
tertulis "Program beasiswa StuNed dibuat khusus untuk para
profesional Indonesia dengan masa kerja minimum dua tahun di tempat kerja
terakhir.". Mungkin aja sih peraturan 6 tahun yang lalu berbeda
dengan sekarang.
Ada beasiswa seperti beasiswa untuk program Erasmus Mundus (International
Master in Industrial Management) yang melihat pengalaman kerja yang
relevan untung program ini sebagai "merit" atau nilai tambah
di dalam proses seleksi. Jadi, pengalaman kerja tidak selalu menjadi harga
mati. Tapi, pas kuliah master, akan kerasa kalau pengalaman kerja itu
(terutama yg relevan) sangat membantu memahami materi.
Waktu lulus
Kalau biasanya beasiswa mencari mahasiswa yang sudah mempunyai pengalaman
kerja setidaknya dua tahun, ada beasiswa yang malah kebalikannya. Beasiswa
HSP Huygens malah mensyaratkan pendaftarnya masih kuliah di tingkat akhir,
atau jika sudah lulus, waktu kelulusannya itu tidak lebih dari satu tahun,
jadi bener-bener nyari fresh-graduate.
"If you are already a graduate, you must have graduated less than
one year ago"
Batas Umur
Syarat ini yang biasanya agak tricky. Biasanya 35 tahun adalah batas atas
buat memperoleh beasiswa master, misalnya beasiswa STUNED, beasiswa
Depkominfo dan beasiswa Monbukagakusho. Sampai sekaraang sih belum pernah
tahu adakah yg pernah melewati batas umur ini dan lewat seleksi beasiswa.
Syarat ini yang biasanya agak tricky. Biasanya 35 tahun adalah batas atas
buat memperoleh beasiswa master, misalnya beasiswa STUNED, beasiswa
Depkominfo dan beasiswa Monbukagakusho. Sampai sekaraang sih belum pernah
tahu adakah yg pernah melewati batas umur ini dan lewat seleksi beasiswa.
Surat Rekomendasi
Ini salah satu tipe surat yang penting dalam mendaftar beasiswa. Biasanya
surat rekomendasi yang mempunyai kop universitas lebih
"nendang" buat panitia seleksi. Posisi pemberi beasiswa juga
termasuk hal yang penting, setidaknya ketua program studi/ketua jurusan
dan kalau bisa dekan fakultas. Lebih keren lagi kalau dapet surat
rekomendasi dari rektor. Tapi kadang-kadang ada juga pemberi beasiswa yang
mensyaratkan surat rekomendasi ini harus mengikuti format mereka dan
ditulis di form yang mereka bikin, misalnya beasiswa Panasonic. Minta
surat rekomendasi ini agak-agak tricky, karena kita butuh beberapa surat
rekomendasi untuk beberapa universitas dan beasiswa yang berbeda.
Trick-nya: minta surat rekomendasi ber-kop surat universitas yg general
dan minta beberapa buah. Cara lainnya adalah men-scan surat rekomendasi
ini dan di-print warna buat aplikasi beasiswa/ universitas. Kalau mereka
minta yang asli, barulah yang asli diserahkan. Biasanya pemberi beasiswa
meminta nomor telepon dan email professor/dosen yang memberi rekomendasi
ke kita tercantum di surat rekomendasi tersebut.
Surat Nominasi
Ada beasiswa yang mensyaratkan pelamar beasiswa untuk menyerahkan surat
nominasi dari universitas yang dituju agar bisa mendaftar beasiswa
tersebut. Ini dilakukan sebagai pra-syarat untuk mendaftar beasiswa,
contohnya beasiswa HSP Huygens untuk melanjutkan studi ke Belanda. Jadi,
peserta harus meminta surat nominasi ini ke universitas yang dituju dan
surat ini menjelaskan tentang kualitas unik/khusus pelamar dan program
studi yang dituju oleh pelamar. Kalau universitas yang dituju tidak
memberikan surat nominasi ini, artinya si pelamar tidak bisa mendaftar
beasiswa HSP Huygens dan harus mencari beasiswa yang lain.
Letter of Acceptance (from a Japan University Professor)
Ada surat nominasi ada pula surat penerimaan (letter of acceptance).
Biasanya beasiswa yang meminta Letter of Acceptance ini beasiswa untuk
melanjutkan studi ke Jepang, misalnya Panasonic Scholarship. Surat
penerimaan dari seorang Professor di Jepang yang mau menerima anda di
laboratory dia merupakan salah satu syarat dari Panasonic Scholarship. Di
seleksi tahap akhir, selain presentasi proposal riset, para finalis
Panasonic Scholarship juga diminta untuk memberika "Formal
Recommendation" atau "LoA (Letter of Acceptance) from Japan
University Professor".
Wawancara
Hampir semua beasiswa yang saya tahu ada komponen wawancara di tahap akhir
seleksi. Wawancara ini bisa berbagai jenis: wawancara psikologi, wawancara
panel, etc. Pertanyaannya pun bisa dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris
atau bahasa Jepang (kalau mau kuliah ke Jepang). Pertanyaan umumnya
tentang motivasi kuliah S2 di luar negeri, topik riset yang spesifik yang
akan diambil disana, bayangan 10 tahun ke depan mau jadi apa, etc.
Meskipun kadang-kadang wawancara ngelantur ke mau menikah di usia berapa,
kalau bayi kamu lahir mau diapain (pertanyaan ke salah satu peserta yang
lagi hamil gede, langsung sama peserta tsb dijawab: ya dirawat Pak), siapa
perdana menteri Jepang?
Meskipun demikian ada dua beasiswa yang sepanjang pengetahuan saya tidak
melakukan wawancara dan hanya bergantung dengan seleksi dokumen: Beasiswa
Erasmus Mundus-nya Uni-Eropa dan Beasiswa HSP Huygens-nya Belanda. Jadi
keterima tidaknya pelamar hanya tergantung pada berkas-berkas aplikasi
yang dikirimkan.
Test-test kemampuan (TOEFL, IELTS, TPA, GRE, GMAT, etc)
Diantara test-test ini, TOEFL merupakan test yang paling sering dipakai.
TOEFL atau Test Of English as Foreign Language mengukur kemampuan bahasa
inggris peserta test ini. Ada lagi yang namanya IELTS (International
English Language Testing System) yang juga mengukur kemampuan berbahasa
inggris peserta test. Bedanya terletak dari afiliasi pemberi test ini.
TOEFL ini afiliasinya ke Amerika Serikat (Educational Testing Services di
Princeton US) sedangkan IELTS afiliasinya ke Inggris (diurus bareng-bareng
oleh University of Cambridge ESOL Examinations, the British Council and
IDP Education Pty Ltd). Biasanya syarat minimal TOEFL 55o sedangkan IELTS
6.5.
Selain test bahasa inggris ada lagi test kemampuan. Test Potensi Akademik
(TPA) merupakan test kemampuan versi Indonesia, sedangkan GRE (Graduate
Record Examinations) dan GMAT (Graduate Management Admission Test)
merupakan test kemampuan versi Amerika. GMAT biasanya digunakan kalau
ingin mendaftar S2 ke bidang bisnis.
Essay
Biasanya essay ini bercerita tentang studi S1 kita, motivasi mengikuti
beasiswa ini. Essay ini harus menghubungkan latar belakang studi dan
pekerjaan saat ini dengan rencana studi S2, karir dan visi ke depan dari
pelamar. Kalau IPK, TOEFL dan nilai-nilai test yang lain bisa dibilang
tidak akan banyak berubah, essay ini selalu bisa direvisi berkali-kali.
Essay ini pula-lah yang menjadi salah satu factor penting (menurut saya
bahkan lebih penting dari IPK) untuk menentukan pelamar mana yang akan
masuk ke tahap berikut. Jadi, alokasikanlah waktu yang banyak untuk essay
ini dan mintalah ke teman yang jago bahasa inggris untuk proof read essay
anda.
Paperworks
Biasanya ini yang paling gampang sekaligus paling makan waktu. Biasanya
dokumen-dokumen yang dibutuhkan adalah fotokopi ijazah dan transkrip nilai
yang telah dilegalisir (termasuk versi bahasa inggrisnya), sertifikat
TOEFL/IELTS/GRE/GMAT/TPA, CV yang kadang-kadang perlu memakai format yg
ditetapkan pemberi beasiswa, fotokopi paspor, foto, etc.
Informasi tambahan
Biasanya pas nyari2 beasiswa itu agak ngawang2, paling afdol kalo punya
kenalan senior / teman yg udah kuliah di universitas incaran. Beasiswa2
yg jarang kita dengar di Indonesia teman/senior ini tahu. Bisa juga
kontak International Office univ ybs, tanyain ada mahasiswa indonesia di
jurusan incaran atau nggak.
PPI - Perhimpunan Pelajar Indonesia
Ini bisa jadi tempat buat bertanya. Meskipun bbrp milis PPI
keanggotaannya tertutup dan hanya akan diterima jadi anggota jika sudah
ada acceptance letter dari univ, ada bbrp pengurus PPI yg berbaik hati
buat ditanya2. Google buat cari contact info mereka. Jika ada PPI yg
keanggotaannya tertutup, coba minta tolong temen yg jadi anggota forward
pertanyaan kita ke milis PPI tsb.
Semoga sharing ini berguna. salam dari benua biru
Ronald
http://id-scholarships.blogspot.com/
===============================
INFO LOWONGAN DI BIDANG MIGAS:
http://www.lowongan-kerja.info/lowongan/oil-jobs/
===============================
INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
No comments:
Post a Comment