Monday, July 2, 2012

#FrenBC @ Artikel Mingguan: MEMBANGUN ORGANISASI YANG RESPONSIF

 

*MEMBANGUN ORGANISASI YANG RESPONSIF*
© 2006. Nugroho Adhi W. All rights reserved.

Beberapa tahun yang lalu ketika portable MP3 player masih kontroversial
karena masalah pembajakan dan hak cipta, Apple Computer Inc. muncul
dengan solusi berupa iPod dan iTunes. iPod adalah sarana pemutar lagu
digital dengan standar kompresi yang 'tidak bisa dibajak', sedangkan
iTunes adalah sarana penjualan dan distribusi musik secara online.

iPod terbukti sukses dan menjadi category killer. Nilai saham Apple yang
tiga tahun lalu hanya hanya $7 per lembar, kini meroket menjadi $74 per
lembar dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar $62 miliar. Banyak
perusahaan yang mengembangkan produk pemutar musik digital, tetapi tidak
ada yang benar-benar dapat menyaingi iPod.

Apple tidak berhenti sampai disitu saja. iPod terus melakukan
transformasi, menjadi iPod Photo yang memiliki kemampuan untuk menyimpan
melihat foto digital, sampai kini menjadi iPod video. Transformasi
tersebut mengimbas pada jangkauan pasar atau pelanggan iPod yang menjadi
semakin luas. Keuntungan lainnya juga adalah kompetitor menjadi semakin
kesulitan untuk mengikuti perkembangan yang dilakukan oleh Apple.

"Kepak kupu-kupu di Brazil menciptakan topan badai di Texas..."

Kalimat yang diungkapkan oleh Philip Merilees tersebut mengingatkan kita
bahwa tanpa disadari, perubahan selalu terjadi dimana saja, kapan saja
dan tentu ada pengaruhnya bagi organisasi. Tantangannya adalah bagaimana
caranya merespons dan mengantisipasi perubahan tersebut. Terutama yang
sangat berhubungan dengan industri, pelanggan dan pihak-pihak yang
berhubungan dengan organisasi.

Bila respons organisasi lebih lambat dari perubahan yang terjadi, maka
organisasi bisa dibilang tinggal menghitung hari-hari terakhirnya
sebelum mengibarkan bendera putih. Contohnya adalah terlambat dalam
membaca dan menterjemahkan keinginan pasar dibandingkan dengan kompetitor.

Tetapi bila organisasi dapat membaca dan bahkan memprediksi keinginan
pasar, kemudian menterjemahkannya ke produk atau jasa, maka dapat
dibilang bahwa organisasi tersebut sangat responsif. Bila hal tersebut
terus dilakukan secara konsisten maka organisasi dapat menjadi pemimpin
pasar.

Memanfaatkan momentum iPod, Apple berinisiatif untuk melakukan perubahan
di dalam dirinya. Di pasar komputer yang selama ini didominasi oleh
komputer berbasis wintel alias Windows-Intel, pangsa pasar Macintosh
dari Apple dengan sistem operasi MacOS di tahun 2005 hanyalah 2.5%. Hal
tersebut tentunya sangat tidak menyenangkan, apalagi bagi perusahaan
yang memulai revolusi di dunia komputer pribadi.

Perubahan yang dilakukan oleh Apple adalah mengganti pemasok prosesor.
Apple sekarang menggunakan prosesor buatan Intel. Perubahan tersebut
ditindaklanjuti dengan membuat software Bootcamp yang sengaja
dikembangkan agar sistem operasi Windows dapat digunakan di Macintosh.

Apple menyadari bahwa banyak orang yang tertarik untuk menggunakan
Macintosh, karena arsitektur, sistem keamanan dan kinerja Macintosh jauh
lebih baik dari komputer berbasis wintel. Ditambah lagi dengan desain
tampilannya yang sangat artistik dan futuristik.

Sayangnya, kompabilitas dan kebiasaan orang menggunakan komputer wintel
menjadi hambatan utama bagi banyak orang untuk pindah ke Macintosh.
Dengan membuat Bootcamp, hambatan tersebut diharapkan menjadi minimal
sehingga membuat makin banyak orang yang memakai Macintosh. Dan analis
meprediksi dalam dua tahun ke depan pasar Macintosh akan meningkat
sebesar 50%. Dasar dari analisa tersebut adalah karena Apple sudah
berada di jalur yang benar bila dia ingin meningkatkan pangsa pasarnya.

Pertanyaannya sekarang, bagaimana menjadi organisasi yang responsif
seperti Apple Computer?

Kunci utama untuk menjadi organisasi yang efektif adalah dengan
menyadari bahwa sejak dibangun, organisasi mempunyai 4 hal penting yang
harus dimanfaatkan seoptimal mungkin. Mampu untuk menganalisa diri dan
lingkungannya atau kesadaran diri adalah hal pertama yang harus
dimiliki. Organisasi juga harus memiliki visi dan misi yang dibangun
dengan menggunakan imajinasi untuk menentukan kemana arah dan tujuan
organisasi. Menggunakan Hati nurani, yang diterjemahkan ke dalam
nilai-nilai dan budaya organisasi untuk menjadi panduan organisasi dalam
beroperasi agar tidak melanggar hukum dan aturan yang berlaku. Terakhir
adalah kemampuan untuk mengeksekusi.

Aplikasikan keempat hal tersebut secara konsisten, maka organisasi Anda
akan menikmati hasilnya. Percayalah!

*N. Adhi W.*
BOLDER: /partner for excellence/
helping companies and people getting better results

081-110-9921
adhi@bolderbest.com
www.BolderBest.com

========================================
download training slides & games di www.Bolderbest.com
========================================

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
<*> http://www.facebook.com/groups/bisniscenter || http://twitter.com/BisnisCenter

+++
:-) Do...., Real, Respect, Warm, Interact, Related, Short-Informative
:-( Don't., OneLiner, scam, MLM pyramid spam scheme, illegal-SARA
*_^ Just Friday 4 Selling or promote your Service/Product
.

__,_._,___

No comments: