Friday, May 25, 2012

#FrenBC @ Jumat Hebat: "SOEGIJA" dan Bioskop XXI & 21

Dear Sahabat milis,


Selamat pagi,


Pagi ini terlintas dalam benak saya ingin memahami pola pikir pejabat yang membuat kebijakan di negeri yang saya cintai ini, terkait "aturan main" kepemilikan bioskop, peng-imporan- film dan pemutaran film.


Dahulu kala masih remaja, saya melihat begitu banyak nama bioskop.

Sebut saja bioskop "Cathay" di Gunung Sahari, "Rivoli" di Kramat Raya", "Prince" di Sudirman, "Jakarta Theater" di Thamrin, "Kartika Chandra" di Gatsu, "Metropole" di Diponegoro.


Mereka memiliki "usaha mandiri" atas bioskop2 tsb dan film-film yg diputarpun beragam.


Mengapa sekarang saya "melihat" adanya "monopoli" dan pengaturan yang sangat ketat, atas kepemilikan bioskop, import film dan pemutaran film?


-----


Saat ini seperti kita ketahui mass media: Televisi, Radio, Koran, Majalah dan internet sangat beragam.

Pemiliknya media tsb adalah banyak orang (tdk dimonopoli), serta jenis acaranya kaya dan beragam.

Sehingga masyarakat diberikan manfaat yang beragam.

Saya mendengar radio LiteFM, Sonora, Elshinta, SmartFM, & RPK FM.

Saya membaca Kompas, Kontan, Bisnis Indonesia dan Tempo serta CHIC.

Saya menonton HBO, CNN, MetroTV dan One.

Saya memiliki pilihan begitu banyak atas akses informasi dan hiburan yang ingin saya nikmati.


-----


Tetapi mengapa di dunis hiburan seperti BIOSKOP ini tidak terjadi, seperti dahulu?

Apakah seseorang tidak boleh memiliki bioskop mandiri dan mengimport film mandiri, seperti halnya seseorang mempunyai show room mandiri dan menjadi Importir umum atas mobil2 CBU dari luar negeri?


-----


Saya ingin menonton film "SOEGIJA" yang akan diputar awal bulan Juni 2012.

Film produksi anak negeri ini, yang berkisah tentang Pahlawan Negeri ini.

Saya mendengar pemutaran film yang mengisahkan perjuangan seorang manusia Indonesia biasa ini mendapat "tentangan" dari berbagai kalangan, sehingga "hak edar"-nya dibatasi.

Mengapa film2 horor dan seronok jauh lebih mudah dan melenggang diputar di berbagai bioskop?


-----


Saya tersenyum sambil bingung memikirkan "jalan pikiran" yang diambil oleh pembuat kebijakan di negeri ini.


-----


Saya dan bersama teman2 ingin memiliki bioskop sendiri dan memutar film2 berkualitas sendiri (film dalam negeri dan import sendiri) DAN tidak bergabung dalam "kelompok" ('geng') XXI dan 21.


Saya ingin memberi nama bioskop kami "Cineplex 969", seperti nama "Levis 501", "Sea Food 68", "Chinese Food 99" atau "Mobil 88".


Mungkinkah?

Salam,
Freddy Pieloor
Member of
Ikatan Penonton Film Indonesia (IPFI)


Inspired by www.MONEYnLOVE.com®
Managing Money with Love™

Info pelatihan & konsultasi:
Telp. 021-9199.6699
Email. Barbara@MONEYnLOVE.com

Twitter @FreddyPieloor
FB: Freddy Pieloor
Milis: MONEYnLOVE-subscribe@yahoogroups.com

------------------------------------

<*> http://www.facebook.com/groups/bisniscenter || http://twitter.com/BisnisCenter

+++
:-) Do...., Real, Respect, Warm, Interact, Related, Short-Informative
:-( Don't., OneLiner, scam, MLM pyramid spam scheme, illegal-SARA
*_^ Just Friday 4 Selling or promote your Service/ProductYahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Bisnis_Center/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Bisnis_Center/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
Bisnis_Center-digest@yahoogroups.com
Bisnis_Center-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
Bisnis_Center-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

No comments: