Monday, May 21, 2012

#FrenBC @ Artikel mingguan: Membaca Peluang Usaha

 

*Membaca Peluang Usaha*
/© 2006. Nugroho Adhi W. All rights reserved./

Alkisah pada suatu waktu ada seorang pedagang baju yang datang ke sebuah
desa. Setibanya di desa, dia melihat para penduduk desa tersebut
badannya penuh dengan hiasan tattoo dan tidak memakai baju sama sekali.

Kecewa, dia kemudian menulis surat pada istrinya, "Istriku, tidak usah
mengirimi aku stock baju untuk dijual di desa ini. Disini tidak ada
peluang bisnis. Saya akan pergi ke desa lainnya."

Seminggu kemudian, datanglah pedagang baju yang lain. Dia pun melihat
hal yang sama dengan pedagang sebelumnya, tidak ada seorang pun penduduk
desa yang memakai baju.

Melihat hal tersebut, kemudian dia mengirim surat pada istrinya,
"Istriku, saya telah menemukan pasar baru untuk barang-barang kita.
Tolong siapkan baju pria, wanita dan anak-anak. Desa ini akan menjadi
pasar yang sangat besar untuk usaha kita. Saya yakin usaha kita akan
menjadi maju disini."

Kenapa pedagang kedua tidak segera meninggalkan desa tersebut
sebagaimana halnya pedagang pertama dan malah meminta istrinya untuk
menyiapkan banyak baju?

Hal yang mendorong pedagang kedua untuk tetap bertahan adalah
keberaniannya untuk mengambil resiko dan keluar dari zona nyamannya.
Pedagang pertama merasa tidak nyaman ketika berada di desa tersebut
karena merasa tidak yakin barang jualannya akan laku terjual. Itu karena
dia merasa hanya akan membuang-buang waktu saja bila dia tetap tinggal
di desa tersebut, sehingga dia memutuskan untuk pergi ke desa lainnya.

Tetapi hal yang paling membedakan pada kedua pedagang tersebut adalah
dalam hal ketajaman dalam penciuman peluang bisnis. Pedagang pertama
hanya mampu melihat 'kue' yang sudah terletak di atas meja, sedangkan
pedagang kedua mampu melihat 'kue' yang masih tersembunyi. Padahal
apabila 'kue' sudah terletak di atas meja, maka akan banyak orang yang
punya keinginan untuk memiliki atau setidaknya mendapat bagian dari kue
tersebut. Sedangkan kue yang masih tersembunyi tentunya hanya akan
dinikmati oleh orang yang menemukan kue tersebut, orang lain hanya akan
mendapat sisa atau remah-remahnya saja.

Seorang yang tajam dalam mencium peluang bisnis biasanya bisa melihat
kondisi status quo, kondisi dimana orang-orang sudah terbiasa dengan
sebuah kebudayaan atau perilaku. Pedagang kedua berani 'menantang'
budaya orang desa tersebut dan menawarkan baju pada penduduk desa.

Untuk memperlancar usahanya, pedagang kedua tentunya harus 'mengedukasi'
para calon pelanggannya agar mereka semua mau melakukan 'transisi'.
Dengan modal keuletan dan kreativitas dalam memasarkan dagangannya,
pedagang kedua tersebut tentunya akan berhasil menguasai pasar pakaian
di desa tanpa baju tersebut.

Sepertinya memang berat, tetapi tentu hasilnya akan sesuai dengan usaha
yang telah dikeluarkan.

Di era yang semakin kompetitif dan informasi yang sudah tersedia,
sekarang mana yang akan Anda pilih, kue yang sudah ada di atas meja atau
yang masih tersembunyi? Kalau Anda memilih kue yang ada di atas meja,
siapkan sumber daya Anda sebaik mungkin untuk bertarung dengan para
kompetitor. Bila Anda memilih untuk mencari kue yang masih tersembunyi,
carilah kondisi status quo, dan rubahlah kondisi tersebut ke arah yang
Anda inginkan!

N. Adhi W.
BOLDER Mitra Unggul
adhi@bolderbest.com
081-110-9921
@bolderpeople

we help people and companies achieve their vision
www.BolderBest.com

----------------------------------------------------------
baca artikel lainnya, download training slides & games di
www.Bolderbest.com
----------------------------------------------------------

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
<*> http://www.facebook.com/groups/bisniscenter || http://twitter.com/BisnisCenter

+++
:-) Do...., Real, Respect, Warm, Interact, Related, Short-Informative
:-( Don't., OneLiner, scam, MLM pyramid spam scheme, illegal-SARA
*_^ Just Friday 4 Selling or promote your Service/Product
.

__,_._,___

No comments: