didunia perdagangan international seperti wild wild west... tidak ada
kata 'seharusnya'
yang ada adalah melakukan brainwash... bagaimana agar musuh bisa
mengikuti apa yang kita inginkan...
lobby ... pejabat terkait... agar mau tandatangan kontrak sesuai dengan
keinginan ... kalau perlu entertain dan beri insentif undertable...
kalau masih belum bisa... yah ditekan lah... dengan menciptakan kondisi
agar musuh mau ikut kemauan kita...
jadi disatu pihak diplomasi bilateral dan pakai etika... tapi dipihak
lain jika tidak berhasil yah diplomasi multilateral dengan menekan...dan
semua cara diatas dijalankan untuk mencapai tujuan...
hasilnya yah ternyata positif... saham masih bisa diatas 80%... artinya
khan bagi hasilnya seperti itu...
semestinya memang pemerintah menjalankan UUD 1945 pasal 33 dimana bumi
dan segala kekayaan alamnya diperuntukkan kesejahteraan bangsa kita...
jadi semestinya yah bagi hasilnya diatas 50% sebagai pemilik kedaulatan
dan pemilik resources... sebenarnya yang memiliki itu bangsa dan anak
cucu loh... kalau menggunakan konsep sustainable development...
jadi bukan kita bangsa Indonesia yang sekarang saja bisa menikmati dan
ekploitasi kekayaan alam...tapi harus dicadangkan untuk anak cucu kita
yah... jangan lupa... itu konsep sustainable development
contoh AS punya cadangan minyak besar sekali...tapi last resort...
karena mungkin untuk anak cucu dan disaat krisis dunia... demikian juga
China punya tambang batubara lebih besar dari Indonesia... tapi ekspor
dulu deh... dan pakai saja sedikit sedikit tambang nya didalam negeri... :-)
kalau Indonesia... jor joran... pemda dan investor ekploitasi tambang...
secepat mungkin ... mumpung masih berkuasa ... anak cucu...yah
belakangan saja deh... ha...ha..ha... yang penting ada beberapa yang
sukses bisa masuk Forbes khan lumayan... :-)
thanks God its monday again... salam, rr - apw/ mastel ukm
---
On 04/01/2012 11:17 PM, Nanang Heriyanto wrote:
>
> http://wargatumpat.blogspot.com/2012/04/pesisir-saham-freeport-freeport-8128_02.html
>
> Asada Sade
>
> Pemegang saham PT Freeport Indonesia
> - Freeport-Mc MoRan Copper & Gold Inc (AS) 81,28 persen.
> - Pemerintah Indonesia 9,36 persen
> - PT Indocopper 9,36 persen
>
> Pantaskah??? Harusnya
> bahan baku dll kan dihitung sebagai saham???.. apa
> freeport memang dulunya upah dari seseorang yang ingin jadi penguasa.
> Jadi jika sukses menjadikan penguasa, maka konsesinya adalah gunung
> emas, yang sekarang jadi jurang itu???
>
> Pertanyaannya, beranikah pemimpin
> negeri saat ini merubah perjanjian yang dibuat yang memang dengan
> sengaja merugikan negara ini? atau takut dikudeta dengan bantuan pemilik
> modal yang biasanya akan mendapat konsesi tertentu jika kudeta
> berhasil, seperti yang terjadi di Irak, libya dll
>
> Jadi ingat pelajaran sejarah, dulu belanda
> dapat konsesi dari kerajaan2 waktu itu jika berhasil mengalahkan musuh
> raja yang minta bantuan belanda... politik pecah belah memang makin
> menggila saat ini, cuma sekarang mungkin berbungkus lebih halus.
>
> Dan
> bisa jadi isu pecah belah bangsa & negara RI agar jadi negara
> kecil2, adalah sebuah upaya memisahkan bagian wilayah RI, agar para
> pemilik modal seperti freeport bisa lebih murah dalam hal menguras
> kekayaan nusantara. Misal jika papua bisa dipisahkan dari RI, maka biaya
> PT. Freeport untuk menguras kekayaan Papua bisa lebih murah, dibanding
> jika Papua ikut RI. Demikian
> juga dalam hal minyak, gas, batubara dll kekayaan nusantara yang
> tersebar di seluruh nusantara.
>
> Untuk
> itu Ditunggu hadirnya pemimpin yang punya jiwa kenegarawanan.. atau
> pemimpin yang sekarang... bertobatlah... jadilah anda para negarawan
> yang bekerja untuk bangsa ini serta anak cucu bangsa ini...
>
> Asada Sade: http://www.facebook.com/asada.sade
>
> Salam - KMA - Kelompok Masyarakat Awam
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
[Non-text portions of this message have been removed]
+++
:-) Do...., Real, Respect, Warm, Interact, Related, Short-Informative
:-( Don't., OneLiner, scam, MLM pyramid spam scheme, illegal-SARA
*_^ Just Friday 4 Selling or promote your Service/Product
No comments:
Post a Comment