Friday, November 4, 2011

[tabloidrumah] Surat berkaitan KPR Re: Q: pelunasan KPR dg niaga

 


Maaf ngangkat threat lama.. :)
Kebetulan lagi cari info di arsip milis ini.

Mau tanya mas Adhe (juga yang lain..), pada postingan pak Adhe di bawah, disebut kalo nasabah akan "dikirim kopian sertifikat rumah dan hak pertanggungan yg sudah atas nama kita".

Nah mau tanya, apa itu hak pertanggungan?
Seperti apakah bentuknya?

Satu lagi, mau minta masukan dari teman2..
Saya debitur KPR Niaga. Setelah beberapa tahun berjalan, saya baru tahu kalau Sertifikat Asli masih ada di notaris. Walaupun sudah dipecah/balik nama.
Jadi Niaga hanya ada kopian, sama seperti yang saya pegang. Menurut Niaga, "sedang diurus".

Yang ingin saya tanyakan, aman kah buat saya apabila Sertifikat Asli tsb masih di notaris (belum ke Niaga)?

Apa ada pengalaman dari teman2, kenapa dari Bank Niaga seolah2 "membiarkan" Sertifikat Asli tsb masih di notaris?

Makasih sebelumnya..

-yanuar

--- In tabloidrumah@yahoogroups.com, "Adhe Botex's" <poetra001@...> wrote:
>
> Ikut nimbrung ya om2 dan tante2,
> Pas akad yg ditandatangani itu bukan akte jual belinya kang? Utk perumahan baru biasanya sertifikat masih induk bukan? Nah masalahnya adalah kpan sertifikat itu dipecah ke masing2 pemilik. Sya pernah baca surat pembaca di kompas awal 2000an, byak pemilik rumah di perumahan grup wika (lupa ya, yg bogor atau depok/sawangan) debitur btn yg mengeluh krena sertifikat belum dipicah oleh pihak bank. Alasannya mereka ingin borongan setelah byak yg lunas, hal ini dikeluhkan oleh pembeli tunai dan yg sudah lunas selama 5 tahun.
> Pemikiran sya sih tiap developer bisa jadi bekerjasama dgn cabang bank, bukan bank secara keseluruhan. Jadi developer A pakai bank X dan developer B pakai bank X juga belum tentu sama cabang yg mencairkan kreditnya.
> Pengalaman sya kpr pakai bank niaga. Marketing banknya dari cabang niaga bogor, akadnya di cabang yg sama dan kalau ada keperluan ya hubungannya sama petugas after sales yg dlu melayani pas akad juga. Jadi klo minta apa2 termasuk mengajukan keringanan bunga kredit juga via dia.
> 6 bulan setelah akad dikirim kopian akte jual beli, sertifikat asuransi jiwa dan kebakaran. 1 tahun setelah akad dikirim kopian sertifikat rumah dan hak pertanggungan yg sudah atas nama kita. Dari sini kan ketahuan klo sertifikat sudah dipecah dan atas nama pembeli.
> Itu sja sharing tentang sertifikat rumah saat kpr, kalo utk berbelitnya melunasi cicilan mungkin memang ribet ya kang pakai niaga, seribet bunganya yg kya (maaf) ingus, cepet naiknya turunnya lama banget.
> Tpi untuk pemecahan dan balik nama sertifikat mungkin tergantung (cabang) bank yg mencairkan kreditnya. Soalnya dia yg sepatutnya yg pegang jaminannya (baca sertifikatnya) dan dia juga yg membayar notaris utk biaya pecah dan balik nama sertifikat.
>
> Salam
>
> Adhe

__._,_.___
Recent Activity:
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

No comments: