Thursday, January 9, 2014

Re: Fwd: [milis tarki] Jeleknya Pola pendidikan kita

 

Menarik ya topik pendidikan :)
Ini pernah dibahas juga di milis tetangga, ternyata banyak orang2 pintar di Indonesia yang 'melarikan diri' dari Indonesia karena financial reason, termasuk saya (yang melarikan diri nya kalau masalah pintar nya sih itu tergantung iman dan kepercayaan hahaha) gimana ga tertarik mendulang dolar, dinar, euro dll rata2 di negara maju utk pekerjaan yang sama  dengan tanggung jawab yang sama gaji nya lebih besar 70% sementara taraf hidup lcuma ebih mahal 30% .
Termasuk profesor2 di bidang pendidikan yang di hijack oleh universitas2 ternama di negara lain dengan iming2 bukan hanya gaji yang lebih besar tp fasilitas utk eksperimen yang mereka perlukan.
Mereka bilang di Indonesia mereka tidak bisa bebas berekspesi, dan ide2 mrk diabaikan dan tidak dihargai.

Jadi berhubung orang2 pemikir nya pada pindah ke negara lain, berarti kan tinggal sedikit yang mau berpikir untuk edukasi anak2 kita, yaaahhh gimana dong?

Dan corrupted system jg jadi masalah di Indonesia, sedihnya hal itu merambah jg ke dunia pendidikan.
Saya ingat mau masukin anak sekolah aja prosedur dan prosesnya ribet, baik swasta maupun sekolah negri.
Di sini gampang banget, swasta atau negri, tinggal isi formulir bawa bukti residency, anaknya langsung masuk kelas, cuma yang di middle school dan high school baru bs masuk besoknya karena mereka harus consult dengan counselor untuk menentukan subject apa yg mau diambil. 

Yang paling saya salut adalah guru disini encourage siswa utk berani mengungkapkan pendapatnya, anak saya yang di grade 6, pada bulan pertama disini saya tanya kenapa kok student chart dia ga pernah upgrade (student chart itu chart sikap siswa di kelas setiap hari, setiap pagi status nya di ready to learn dan kalau siswa melakukan kegiatan terpuji maka chart nya akan di upgrade, kalau perbuatannya buruk chart nya di down grade). 
Anak saya bilang dia malu acung tangan utk menjawab pertanyaan guru atau memberikan pendapat nya.
Tapi setelah sebulan lebih, dia ga pernah ketinggalan acung tangan dan saya melihat perubahan sikap yg cukup significant dalam hal kepercayaan diri dan mengungkapkan pendapat.
Setiap siswa bergantian diberikan tanggung jawab untuk pekerjaan di lingkungan sekolah, seperti mengatur lalu lintas, menertibkan siswa2 pada saat pulang sekolah, ini kan mengajarkan tanggung jawab dan membuat mereka merasa berarti, ada andil di sekolah

Org2 yang PD nya tinggi inilah yg bisa bersaing di dunia global, yg persaingan nya keras dan tuntutannya tinggi, ini yang belum ada di dunia pendidikan Indonesia. Karena budaya indonesia yg banyak nrimo dan banyak berasa ga enaknya, jadinya kurang bisa agresif dan bersaing, coba bandingkan dengan budaya barat, kalau ga sependapat ya sampaikan saja.

Coba saya tanya : Ada berapa banyak yg pernah datang ke atasannya terus bilang Bos, menurut saya saya sudah pantas dapat promosi, mendapat kenaikan gaji, atau saya mau apply untuk posisi yg baru lowong itu, saya layak karena..... saya sudah mempelajari..... saya yakin bisa karena.....
Regardless apapun jawaban si Boss, siap mental ga?

Mental baja juga hasil pendidikan di sekolah dan lingkungan loh

Kalau boleh saya tambahkan, kenapa banyak perusahaan asing yg maju di Indonesia ya karena salah kita juga, mentalnya mental dijajah, belum apa2, byk org2 lokal yang minder, ga brani menyambar kesempatan atau membuat kesempatan, sehingga kesempatan itu jatuh ke bangsa lain.
Fasilitas utk org asing lebih baik, karena mereka lbh dipercaya untuk pekerjaan yg mungkin kita jg bisa kerjakan sendiri, tp sanggup ga kita melobi partner busines kita sehingga tender business jatuh ke perusahaan kita? 
Mungkin terlalu jauh mimpi kita kalo berharap sistem edukasi di Indonesia berubah dalam waktu singkat, tapi ada action yg bs kita lakukan sekarang terhadap anak2 kita sendiri, ajarkan hal2 practical yg berguna di dunia nyata yg tidak diajarkan di sekolah, ajak mereka berdebat ajak mereka byk membaca buku, browsing internet bareng, msh byk lg

Saya yg dari TK sampai SMA di Indonesia dengan kurikulum apa adanya, belajar membaca nya.... Ini Budi, Ini ibu Budi (hehe), lulusan D3 Tarakanita yang jelas2 LPK lokal bukan franchise dari negara lain, tanpa melanjutkan kuliah lg kemana2 bisa kok jadi expat di US, dengan fasilitas sama seperti expat di Indonesia, apartment mewah, gaji ok, dll 
Ada yg blg pendidikan itu significant tapi menyiapkan anak untuk siap terjun di dunia kerja juga penting.
Saya berusaha mempersiapkan anak2 menghadapi dunia kerja dari sekarang dan berdoa biar mereka diberikan jalan yang terbaik, apapun lapangan usaha nya yang penting halal.
Walaupun sekolah itu memegang peranan tapi kehidupan prilaku di keluarga lebih berpengaruh di dunia nyata.

Have a blessed day,


2014/1/8 Ian Madjid <ianmadjid@yahoo.ca>
Thanks untuk sharingnya. Sistem pendidikan di Indonesia memang tidak jelek. Tapi juga tidak bagus. Kalau memang sistemnya bagus, harusnya, Indonesia sudah jauh maju dan berkembang. Tidak jalan di tempat dan sebentar-sebentar ganti kurikulum.

Secara pribadi, dulu pernah terpikir, kenapa sistem pendidikan Amerika dan Kanada yang memberikan banyak libur dan waktu sekolah yang hanya 08:30 sd 15:30 dari Senin sd Jumat bisa menghasilkan individu yang bisa "menguasai dunia". Belum lagi jam sekolah mereka dikurangi dengan summer holiday 3 bulan. Dengan waktu yang pendek tersebut mereka bisa tampil ke depan. Sedangkan kita yang lebih pintar dan cerdas kok malah dikuasai? Coba lihat berapa banyak perusahaan asing yang ada di Indonesia? Berapa banyak perusahaan yang murni milik orang Indonesia, yang berskala nasional lho..., bukan UKM. 

Kalo gitu, berarti ada yang salah dengan sistem pendidikan kita? Atau ada yang salah di sistem pendidikan tinggi kita (universitas) sehingga kita tidak bisa tampil dan menguasai negeri kita sendiri. Ada yang tau salahnya dimana?

Thanks.
Yan


On Monday, January 6, 2014 1:46:59 PM, eunike tan <taneunike@gmail.com> wrote:
 

waaahhhh saya baru pindah ke San Diego, Califonia, USA membawa anak2 saya grade 11, 9 dan 6.

Mereka kelabakan di subject History, tapi mereka score di bidang science dan math.

Saya tidak bilang pendidikan di Indonesia tidak bagus atau USA lebih bagus, di Indonesia anak2 lebih disiplin belajar (mungkin saya tidak fair karena anak2 saya waktu di indonesia sekolah di sekolah swasta favorit) tapi generally asian kids itu terkenal dengan disiplin belajar yang tinggi.

Semua ada positif dan negatif nya, tolong jangan langsung merendahkan pendidikan indonesia, terus terang salah satu alasan saya menunda2 kepindahan saya sampai 2 tahun adalah karena alasan pendidikan, saya takut di US pendidikan anak saya jadi mundur, yang ternyata benar. Untuk matematika mereka 3 tahun mundur dari Indonesia, itu sebab nya anak2 saya bisa dpt A, lah pelajaran kelas 3 di kerjakan anak kelas 6...
Di indonesia guru kadang over acting memberikan PR, padahal kalau diberikan dengan batas wajar, PR setiap hari itu baik utk disiplin anak belajar, di sini kalau guru kasih PR setiap hari diprotes orang tua murid, padahal PR nya cm 5 soal yang anak saya selesaikan dalam 10 menit, itu pun saya harus tanda tangan form persetujuan dan mengetahui kalau guru memberikan PR itu untuk kebaikan anak.... ya ammppuunnn ada form nya loh haha

Anak saya malah kadang ditanya gurunya bagaimana cara dia menyelesaikan soal, penjabaran jawabannya, yang anak saya kerjakan sesuai dengan pelajaran yang diterima di sekolah lama di Indonesia, dan ternyata penjabarannya dipakai pada saat sang guru menerangkan di kelas, bukankan kita seharusnya bangga dengan itu?

Jadi tidak semuanya jelek dari Indonesia.
Jumlah pelajaran terlalu banyak, itu faktor yang mendasar, pemerintah mungkin niatnya mau menyiapkan generasi yang serba tahu tapi tidak secara mendalam, ada bagusnya ada buruknya. 
Disini pelajarannya dibuat menyenangkan, fasilitas internet dan komputer di mana2, jadi anak2 tidak stres pergi sekolah.
Guru2nya lebih kreatif walaupun itu berarti lebih banyak pekerjaan untuk mereka, yang memberikan peluang untuk orang tua volunteer di sekolah, saya volunteer juga di sekolah anak saya, seru karena bisa melihat langsung kegiatan belajar mengajar di sekolah US.
Kebetulan saya pernah mengajar di salah satu sekolah national plus di jakarta, jadi menarik sekali membandingkan kelas di indonesia dan amerika.

Tapi ada perbedaan besar pada masalah percaya diri, disini anak2nya sebagian besar memiliki PD tinggi bahkan murid2 SD. Mereka sudah bisa memberikan pendapat, menelaah kasus dan menyampaikan ketidak setujuan nya dengan gaya yang khas anak2 tapi masuk akal, lucu banget liat nya
Mereka bebas menyampaikan pendapat, kalau di indonesia saya yakin mereka pasti di ssttttt sama ortu dan guru nya.
Waktu saya grading PR/ulangan mereka, saya sering melihat mereka menulis...I'm sorry I don't know the answer atau komen yang lucu2

Anak saya yg di grade 11, pada saat kami tour ke university dan dia ikut ujian masuk nya, penguji masih menjelaskan cara test nya, dia sudah menjawab soal sampai no 6 dan dia bilang pertanyaannya gampang2 kok dan instruction di komputer jelas, yang membuat pengujinya kagum karena dia more advanced dibandingkan murid yang lain.

Saya berterimakasih dengan kurikulum nasional di indonesia yang membuat saya menjadi orang tua yang bangga di US, saya juga berterimakasih dengan kurikulum US yang membangun rasa percaya diri anak2 saya dan membuat anak2 saya bersikap dewasa (komen anak saya yang di grade 6 : Mami disini anak2 laki2 nya lbh baik loh, kalo ada yg kesulitan, jatuh atau bawaannya banyak mereka bantuin bangun atau tolongin bawa barang2nya, coba kalo di jakarta yang ada temen2 malah ngetawain kalo temennya kepeleset jatuh.... nah ini ada benernya juga ya).

Kalau boleh saya rangkum smua nya, bersyukurlah anak2 kita masih bisa bersekolah dan menerima pendidikan dimanapun mereka berada, dan daripada banyak mencela sekolahan atau sistem pendidikannya, coba deh cari cara gimana supaya kita bisa membantu pendidikan anak2 kita apapun kurikulum yang dipakai.

cheers dari jauh :)
Eunike



__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (2)
Recent Activity:
.

__,_._,___

No comments: