Sekertarisku, mengenai social media ini saya ingin sharing sedikit tentang pengalaman teman saya yang terpaksa harus kehilangan pekerjaannya. Teman saya, sebut saja si A, sangat capable dalam bidangnya. Banyak orang mengakui bagaimana performance dia. Hanya sayangnya A ini sangat update dengan status di berbagai social media dan juga messenger. Sebut saja seperti facebook, whatsapp, yahoo messenger dan google talk. Jadi di saat dia sedang mengalami apapun dalam pekerjaannya, dia akan segera mengupdate statusnya.
Yang lebih parahnya, kadang dia suka menyebutkan nama dari client atau bossnya di social media tersebut dan kasus apa yang terjadi. Contohnya dia ada sedikit perbedaan pendapat dengan bossnya, dia akan langsung tulis kasus itu di statusnya. Sehingga suatu hari, dia terpaksa diberhentikan secara tidak hormat karena dia ‘mengatai-ngatai’ bossnya di salah satu socmed dan terbaca langsung oleh bossnya tersebut. Bossnya sendiri sangat menyayangkan hal ini terjadi karena kembali secara performance A ini sangat capable, tapi secara attitude dan sayangnya A kurang hati-hati dan bijak.
Sekertarisku, semoga cerita tentang A ini bisa menjadi pengalaman yang berharga buat kita semua agar berhati-hati dalam penulisan social media. (Maya - Jakarta)
Mudah-mudahan bermanfaat untuk rekan semua :)
Dike
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
No comments:
Post a Comment