P#22: Membuat Perbedaan
Hore!
Hari
Baru, Teman-teman.
Ketika hendak membeli suatu produk, kita sering dihadapkan
pada beragam pilihan. Tapi, mengapa kita cenderung memilih produk tertentu? Mungkin
kualitasnya lebih baik dari yang lain. Atau mungkin lebih ekonomis. Mungkin
juga lebih sering muncul di tivi. Ketika berinteraksi dengan orang lain,
mengapa kita cenderung melihat kepada seseorang? Tentu orang itu menarik
perhatian. Tapi menariknya kenapa? Mungkin lebih rapi. Mungkin lebih tinggi. Mungkin
lebih murah senyum. Dan beribu kemungkinan lainnya. Tidak soal apakah kita
sedang berhadapan dengan benda, ataupun dengan sesama manusia; cara pandang
kita sangat ditentukan oleh perbedaan yang bisa benda atau orang itu tunjukkan.
Orang lain pun menilai kita berdasarkan perbedaan yang bisa kita perlihatkan.
Pertanyaannya adalah; sudahkah Anda mampu membuat sebuah perbedaan di tempat
kerja?
Jika harus berburu seekor kuda zebra dari sekumpulan zebra
lainnya yang sedang merumput di savana, bagaimana cara Anda memilihnya? Kalau saya, ya tinggal pilih saja satu. Toh
tidak ada bedanya zebra yang saya tangkap dengan zebra yang lainnya. Yang
penting dapat zebra. Tapi, jika harus menangkap pemimpin zebra itu; bagaimana
cara Anda menentukan zebra mana yang harus Anda incar? Meskipun belum pernah
melakukannya, tetapi saya punya satu teknik yang pasti; memilih zebra yang bergerak
kearah tertentu, dan diikuti oleh zebra lainnya. Sederhana. Dan. Sesederhana
itu jugalah memilih calon pemimpin di tempat kerja. Jika kita hanya bersikap
dan bertindak seperti pekerja-pekerja lainnya, maka kita hanya akan menjadi
zebra biasa. Tapi, jika kita sanggup melakukan sebuah perbedaan tindakan; lalu
orang lain di lingkungan kerja kita mengikuti, maka para pengambil keputusan
bisa melihat jika kita pemimpin zebra. Mereka akan mudah memilih kita, jika
kita sanggup membuat perbedaan. Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar membuat
perbedaan, saya ajak memulainya dengan memahami dan menerapkan 5 sudut pandang Natural Intelligence (NatIn™), berikut
ini:
1. Jika sama saja, kita tidak punya daya saing. Mari perhatikan
orang-orang disekeliling kita. Perilaku mereka. Cara kerja mereka. Kedisiplinan
mereka. Kegigihan mereka. Di lingkungan kerja yang bagus, biasanya
orang-orangnya juga bekerja dengan standar yang bagus. Lalu lihat lagi; apakah Anda sama bagusnya seperti
mereka? Jika Anda bisa sebagus mereka tentu Anda termasuk pekerja yang hebat. Tapi,
bagaimana kita bisa mengharapkan para pengambil keputusan melihat kita jika
kita hanya bisa sebagus orang lain yang juga sudah bagus itu? Kita, tidak
memiliki daya saing; jika hanya bisa sama bagusnya dengan orang lain. Oleh
karenanya kita mesti lebih baik dari orang lain yang ada di lingkungan kerja
kita. Karena, hanya dengan cara itu saja kita bisa memenangkan persaingan
dengan mereka.
2. Membuat perbedaan bukan asal beda. Okelah kalau begitu, mari
kita membuat sebuah perbedaan. Tapi jangan sampai terjebak oleh sikap asal
beda. Pokoknya ya asal beda saja. Kan yang penting ada perbedaan, supaya orang
lain mau memandang kearah kita. Hey, ingatkah Anda tentang jenis murid seperti
apa yang paling dikenal di sekolah dulu? Hanya 4 jenis; (1) murid yang paling
pintar, (2) murid yang paling badung, (3) yang paling cantik atau ganteng, dan
(4) yang paling suka pamer kekayaan. Di
kantor, hanya berlaku 2 jenis karyawan yaitu; yang paling baik atau paling
buruk perilaku dan kinerjanya. Jadi, beda saja tidak cukup. Karena hanya
perbedaan yang memberi nilai positif saja yang akan dihargai. Oleh karenanya,
kita perlu berlomba untuk membuat perbedaan positif itu ditempat kerja. Selain
bagus buat lingkungan kerja kita, tentunya pasti bagus untuk diri kita sendiri.
3. Menetapkan standar pribadi yang
tinggi. Sebagian besar pekerja lebih suka Teng-Go. Itu jelas sekali. Atau berprinsip; 'kerjaan gue kan sudah selesai, so
what? Performance appraisal tahunan selalu bagus, kok.' Wajar bersikap begitu, jika
kita hanya memikirkan untuk sekedar menyelesaikan pekerjaan. Tapi jika kita
hanya bekerja untuk sekedar menyelesaikan pekerjaan dengan baik, maka kita baru
sanggup menunjukkan jika kita memang orang yang tepat untuk posisi yang kita
sandang sekarang. Makanya, cocok kalau ada di posisi itu melulu. Padahal kita
mendambakan posisi lebih tinggi, bukan? Makanya, setelah selesai dengan
pekerjaan Anda; jangan gampang bilang 'tugas gue sudah selesai'. Belajarlah
untuk menaikkan standar kualitas pribadi Anda, satu tingkat lebih tinggi dari
tuntutan kerja pada posisi Anda. Salah satu caranya, bantu atasan Anda
menyelesaikan lebih banyak pekerjaan. Dengan begitu, kualitas Anda bisa lebih
tinggi dari kebanyakan orang di teamnya. Anda pun terlihat berbeda.
4. Memilih arus menuju muara yang
bagus. Meskipun kita harus membuat perbedaan, kita juga tidak
terlepas dari keterkaitan dengan kelompok. Perilaku yang ditunjukkan oleh
sekelompok orang membentuk suatu pola. Makanya, orang lain cenderung mengikuti
pola perilaku kelompoknya. Misalnya, jika kelompok kerja Anda rajin; biasanya
orang lain yang baru bergabung cenderung terbawa rajin. Kita juga mengenal
kelompok kerja yang punya reputasi buruk, karena perilaku kerja setiap orang
didalamnya yang buruk. Mengapa orang cenderung meniru perilaku kelompoknya?
Karena perilaku kelompok itu seperti arus air. Punya kecenderungan untuk
menghanyutkan apapun yang dilintasinya. Atau sedikit demi sedikit menggerusnya
hingga habis terkikis. Inilah pentingnya memilih arus yang hendak kita ikuti.
Karena tidak semua aliran air menuju ke tempat yang bagus, maka kita tidak boleh
asal ikut arus. Perilaku buruk kelompok, sudah pasti akan membawa ke ujung yang
juga buruk. Jadi, pilihlan perilaku kelompok yang bagus lalu tinggal Anda
nikmati saja alirannya
5. Menyiapkan diri sebagai pelopor. Kita tidak selalu bisa mendapatkan kelompok yang punya pola perilaku positif. Tidak
lagi bisa memilih arus perilaku, karena hanya ada 1 pilihan; arus perilaku kelompok
yang buruk itu. Teman saya bilang; ya udah ikuti saja. Teman lain bilang;
pindah kerja saja. Pilihan manapun yang Anda ikuti, sah-sah saja. Tapi, bagaimana
jika kita menjadi orang pertama yang bersikap dan berperilaku positif disitu?
Tantangannya memang besar sekali. Tetapi, bukankah ini inti tentang membuat
perbedaan? Semua tokoh besar dunia, memulai kiprahnya dengan membuat perbedaan.
Banyak yang awalnya dianggap aneh. Tapi melalui 'keanehan' itulah lingkungan mengalami
perbaikan. Boleh jadi, tempat kerja Anda pun sudah sejak lama mendambakan
perbaikan itu. Namun, tidak ada orang yang mempelopori. Dan boleh jadi, Andalah
sang pelopor itu.
Paling mudah kalau
kita ikuti saja apa yang ada disekitar kita. Tapi sangat beresiko, khususnya jika
lingkungan kita buruk. Lingkungan yang baik memang bagus untuk membentuk
karakter dan pola perilaku kita yang baik. Tapi, bisa melenakan kita sehingga
merasa sudah baik juga. Padahal, kita tidak hanya dituntut untuk menjadi
pribadi yang baik. Kita juga ditantang untuk menjadi pribadi yang mampu membuat
sebuah perbedaan. Mengapa begitu? Karena tanpa perbedaan itu, kita tidak ada
bedanya dengan orang lain. Dan kita, tidak memiliki daya saing kuat dihadapan
orang lain. Lebih dari itu, kita perlu ingat bahwa Tuhan; tidak menciptakan
kita sebagai duplikat dari orang lain. Dia, telah menciptakan kita sebagai
pribadi yang berbeda secara positif. Maka sepatutnya kita berupaya untuk bisa
memberikan perbedaan yang bermakna, bagi lingkungan kerja kita. Ayo, kita coba
sekarang juga.
Salam hormat,
Mari Berbagi
Semangat!
DEKA – Dadang
Kadarusman – 1 Oktober 2012
Leadership and Personnel
Development Trainer
0812 19899 737 or Ms. Vivi
at 0812 1040 3327
Catatan Kaki:
Kalau
karir kita belum beranjak juga, mungkin kita perlu bertanya; perbedaan positif
apa yang sudah bisa kita buat agar orang tahu bahwa kita, bukan sekedar pekerja
biasa.
Ingin
mendapatkan kiriman artikel "P (=Personalism)" secara rutin langsung dari Dadang Kadarusman? Kunjungi dan bergabung di http://finance.groups.yahoo.com/group/NatIn/
Silakan di-share jika naskah ini Anda
nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu.
Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahala Anda
tidak berkurang karenanya.
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman
www.dadangkadarusman.com
Dare to invite Dadang to speak for your company?
Call him at 0812 19899 737 or Ms. Vivi at 0812 1040 3327
[Non-text portions of this message have been removed]
+++
:-) Do...., Real, Respect, Warm, Interact, Related, Short-Informative
:-( Don't., OneLiner, scam, MLM pyramid spam scheme, illegal-SARA
*_^ Just Friday 4 Selling or promote your Service/Product
No comments:
Post a Comment