http://www.surabayapagi.com/index.php?3b1ca0a43b79bdfd9f9305b812982962e56586150a3b588f964d8f564cea75df
Surabaya
Pagi Senin 2 April 2012
Bank Jatim Kebobolan Rp. 50 Milyar, Diduga Libatkan Anak Direksi
(Disinyalir Antara Mafia dengan Pimpinan Bank Jatim)
SURABAYA – Bank Jatim yang sedang mengajukan IPO di pasar modal,
terus dirundung masalah. Setelah kebobolan di cabang Sumenep, Bangkalan,
Mojokerto dan Gresik, Maret 2012 yang lalu, mengalami kebobolan lagi Rp
50 miliar. Ironisnya, kasus di cabang HR Muhammad Surabaya, melibatkan
Deddi Putra Mahardika, putra Direktur Agro, Syariah dan Retail Bank
Jatim, Partono. Kini Deddi, dipindah ke cabang pembantu Klampis.
Sedangkan atasan Deddi di cabang HR Muhammad, yaitu Tony Basuwan, sedang
diperiksa team pengawas Bank Jatim pusat.
Sumber di Bank Jatim hari Sabtu mengatakan, semula pembobolan di cabang
HR Muhammad, ditemukan Rp 25 miliar. Setelah didalami dan dilakukan
pengecekan di lapangan, nilainya membengkak menjadi Rp 50 miliar. "Ini
melibatkan suatu jaringan yang kenal dengan pimpinan Bank Jatim. Tahu
sendiri lah soal kredit tidak mungkin tanpa kongkalikong dengan orang
dalam. Apalagi kredit KUR yang nilainya sampai Rp 50 miliar. Berarti ada
lebih 100 nasabah yang terlibat, sebab kredit maksimal KUR adalah Rp
500 juta,'' tambah sumber itu di kantor Bank Jatim pusat Jl. Basuki
Rachmad Surabaya, Sabtu pagi (31/3).
Ditambahkan, sampai Jumat yang lalu, pemeriksaan internal belum
dilaporkan ke Direktur Utama, apalagi ke Gubernur Jatim. "Kalau Pakde
Karwo tahu, beliau pasti marah, karena beliau dikenal teliti dalam hal
keuangan,'' ungkapnya. Dalam pemeriksaan intern di cabang HR Muhammad,
Surabaya, sebagai cabang baru ( belum 2 tahun), ternyata juga ditemukan
Kredit Keppres pengadaan sebesar Rp 75 miliar. Kredit Keppres ini juga
mengalami kemacetan beberapa bulan dan setelah diperiksa, antara jaminan
dan nilai kredit, lebih besar pemberian kreditnya.
Menurut sumber itu, hasil pemeriksaan internal menyebutkan bahwa KUR di
cabang HR Muhammad, diindikasikan fiktif. Hal ini dibuktikan, adanya
kemacetan dan setelah diteliti sebagian besar dokumennya aspal atau asli
tapi palsu. Misalnya, pemohon ada yang perorangan dan badan hukum UD,
CV dan PT. dari pemohon dan agunan yang diajukan, setelah diteliti
dilapangan orangnya tidak dikenal dan letak tanah sebagai agunan tidak
dikenal. Termasuk setelah dilakukan pengecekan ke perangkat desa dan
kecamatan. ''Ini semacam jaringan atau kasarnya mafia. Masak mungkin
dalam waktu 1 tahun, sebuah cabang menyalurkan kredit KUR sampai Rp 50
miliar dan semua bermasalah. Apakah ini keteledoran? Bukan. Mengingat,
proses KUR lewat analis sdr. Deddi dan penyelia sdr. Tony, baru ke
pimpinan cabang. Tiga orang itu yang harus diusut tuntas, agar tidak
merugikan Pemprov dan Pemkab/kota se Jatim," ia menegaskan.
Ditegaskan bahwa tiga pejabat di Bank Jatim cabang HR Muhammad itu,
sepertinya mengabaikan Pedoman Perkreditan yang dimiliki Bank Jatim.
"Ini kredit sudah mengarah ke data fiktif, jadi ada pidananya. Tidak
cukup hanya diproses internal. Kejaksaan dan Kepolisian harus turun
tangan, sebab Bank Jatim adalah bank plat merah. Indikasi korupsinya
kuat sekali," sumber itu menjelaskan sambil menunjukkan SOP kredit Bank
Jatim. Ironisnya, sumber itu menegaskan, penyelia dan penganalisis
adalah pegawai yang digadang-gadang direksi sebagai SDM (Sumber Daya
Manusia) yang baru selesai mengikuti pendidikan intern dan masuk dalam
katagori SDM SDP (staf development program). SDM kualifikasi itu
dianggap SDM handal yang langsung diterjunkan operasional dan
penyelianya (TnB), sedangkan stafnya level DPM (development Program
Manager).
Biar Bagian Pengawasan
Sementara itu, Direktur Agro, Syariah dan Retail Bank Jatim, Partono
ketika dikonfirmasi tadi malam (1/4), menyatakan, dirinya tidak tahu
temuan kasus kredit KUR fiktif sebesar Rp 50 miliar di Cabang HR
Muhammad. "Benar saya ndak tahu ya. Sampai saat ini tidak ada laporan
masalah itu," lanjut Partono, melalui ponselnya 081234504xx
Ditanya soal dugaan keterlibatan anaknya bernama Deddi, sebagai analisis
kredit di cabang HR Muhammad Surabaya, Partono juga mengaku tidak tahu.
"Coba konfirmasi saja ke kepala cabangya (HR Muhammad), Pak Bagus,"
kelit Partono. Dia juga menyatakan belum ada rencana untuk mengecek
langsung dugaan kredit fiktif itu ke Cabang HR Muhammad. "Nanti biar
bagian pengawasan saja yang mengecek," cetus Partono. n team
http://wargatumpat.blogspot.com/2012/04/pesisir-bank-jatim-kebobolan-membobol.html Perlu
diselidiki adanya dugaan keterlibatan Kadin (Kamar Dagang &
Industri) Jawa Timur, diduga beberapa oknum pengurusnya dan mafia
seperti Liauw Inggarwati & Rudy Budiman yang merupakan kongsi dari
oknum tadi yang memanfaatkan nama Kadin Jawa Timur.
[Non-text portions of this message have been removed]
+++
:-) Do...., Real, Respect, Warm, Interact, Related, Short-Informative
:-( Don't., OneLiner, scam, MLM pyramid spam scheme, illegal-SARA
*_^ Just Friday 4 Selling or promote your Service/Product
No comments:
Post a Comment