Wednesday, January 15, 2014

[Indo-Job] OOT: Pencopetan di pesawat terbang

 




Rekan-rekan,

Berhati-hatilah.
Setelah membaca dua berita terlampir, saya mendapat kesan bahwa pencopetan bisa terjadi juga di maskapai non Garuda.
Pelaku pencopetan bukan orang Indonesia.


Jabat erat,



Ahmad Syamil
Arkansas State University
http://www.linkedin.com/in/asyamil2

====================


Komplotan 'Pencopet Elite' Beraksi di Kabin Garuda Indonesia

Selasa, 14 Januari 2014 19:21 WIB



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kawanan pencopet rupanya tak hanya beraksi di bus umum, kereta api, atau tempat-tempat keramaian. Aksi tersebut juga terjadi di kabin pesawat yang tengah mengudara.

Hal itu yang dialami Kristiantoko. Pria 37 tahun yang bekerja di sebuah perusahaan sistem IT tersebut kehilangan puluhan juta rupiah saat berada di Pesawat Garuda Indonesia GA 866 saat mengudara dari Jakarta menuju Bangkok pada Rabu (18/12/2013) silam.

Aksi pencopetan baru ia ketahui saat barang bawaan serta sejumlah uang yang ia bawa di dalam hand bag hilang saat mendarat di Bandara Internasional Suvarnabhumi, Thailand.

Kris -sapaannya- menuturkan saat itu ia tengah bepergian bersama sejumlah relasi bisnis. Ia duduk di kursi nomor 28K di kelas ekonomi dan lepas landas pada pukul 09.10 WIB.

"Tak ada masalah pada jadwal penerbangan, semuanya normal. Karena tujuan luar negeri, ada pemeriksaan pakai detector secara keseluruhan. Saya lalu melepaskan jam tangan dan dompet untuk ditaruh di tas bersama sejumlah dokumen dan amplop berisi uang," tutur Kris pada Tribunnews.com, Selasa (14/1/2014).

Saat masuk pesawat, Kris mengaku meletakkan hand bag di kompartemen tepat di atas tempat duduknya. Ia menjelaskan, sejumlah relasinya duduk tak jauh dari tempat duduknya. Adapun posisi Kris duduk ada di tengah di antara deret kursi yang ada.

"Saat akan take off, saya merasa ingin ke toilet. Hanya saja, karena baru lepas landas jadi saya menunggu. Saya baru ke toilet saat tanda sabuk pengaman bisa dilepaskan, menyala. Di toilet, rupanya sudah ada antrean. Saya ketiga dari empat orang yang antre," tutur Kris.

Saat Kris tengah mengantre itulah disebutkan ada penumpang lain yang mengambil tas Kris dari kompartemen. Orang itu lalu membawa tas Kris ke tempat duduknya. Tak lama, orang tersebut lalu mengembalikan lagi tas ke kompartemen dengan posisi tas yang sudah berbeda.

Penjelasan itu Kris dapat dari seorang temannya saat ia telah sadar telah kecurian. Meski mengaku melihat, tutur Kris, temannya tersebut tak mengetahui jika tas yang diambil pelaku adalah tas milik Kris. Teman Kris menyebut, ada sejumlah orang yang bangkit dari tempat duduknya untuk mengambil barang di sejumlah kompartemen.

"Saat saya sadar kecurian, seorang teman bilang, 'mungkin itu tadi yang diambil penumpang lain'. Teman saya ini pergi ke Bangkok bersama saya, hanya saja dia tak tahu jika yang diambil penumpang tersebut merupakan hand bag saya. Ia mengira penumpang tadi mengambil tas milik sendiri karena pelaku mengembalikan lagi ke kompartemen semula. Selama terbang, karena tidak tahu, saya tak lagi memeriksa tas saya sampai nanti mendarat," terang Kris.

Atas aksi kriminal tersebut, Kris mengaku kehilangan sebuah jam tangan seharga Rp 4 juta, uang sebanyak 1.644 dolar Amerika dan 13 ribu Bath Thailand dengan total setara Rp 25 juta.

"Uang saya tempatkan dalam dua amplop. Amplop pertama di-seal (dilem). Sedangkan amplop kedua tidak. Pada amplop yang di-seal, pelaku hanya merobek sebagian amplop dan mengambil isinya. Sedang pada amplop kedua, semua uang pecahan besar diambil dan disisakan uang pecahan kecil dengan jumlah 44 dolar Amerika dan 580 Bath Thailand. Mungkin buat ongkos taksi," tuturnya lalu tersenyum.

Kris kemudian melapor ke pihak Garuda Indonesia yang kemudian menemani dirinya melapor ke pihak keamanan Bandara Suvarnabhumi. Usai di-BAP, pihak terkait, menjanjikan akan menginformasikan Kris jika ada perkembangan soal kejahatan tersebut. (bersambung)

===========================================

'Pencopet Elite' di Kabin Garuda Indonesia: Rio Selamatkan 5 Ribu Dolar Milik Bule




TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjadi korban ' pencopet elite' di kabin Garuda Indonesia pada penerbangan GA 866 dari Jakarta menuju Bangkok pada Rabu (18/12/2013) silam, membuat Kristiantoko kelimpungan sesampainya di Bandara Internasional Suvarnabhumi, Thailand.

Ia lalu mengubungi sejumlah rekan seperusahaannya di sana. Ia lalu menceritakan kejadian yang ia alami ke mereka, termasuk rekan Kris bernama Rio. Tak dinyana, cerita ini mampu menyelamatkan uang sekira 5.000 dolar Amerika milik seorang WNA yang bepergian ke Jakarta.

Kris menyebut, aksi komplotan ' pencopet elite' di kabin pesawat yang tengah mengudara kembali terulang. Hanya saja, kali ini disaksikan oleh Rio, temannya yang ia sebelumnya sudah ia ceritakan soal musibah yang menimpanya saat berangkat ke Bangkok.

"Cerita soal musibah yang saya alami membuat Rio waspada. Ia pun memperhatikan orang-orang yang naik di kabin pesawat. Kebetulan, kami pulang naik Garuda juga, hanya saja berbeda hari. Saya lebih dulu pulang ke Jakarta tanggal 20 Desember 2013 silam," tutur Kris pada Tribunnews.com, Selasa (14/1/2014).

Berdasarkan cerita dari Rio, Kris menyebut, aksi para pencopet ini persis sama seperti musibah yang menimpa dirinya. Tak lama setelah pesawat lepas landas, tiga orang bangkit dari tempat duduk untuk mengambil tas di sejumlah kompartemen.

"Kebetulan Rio sengaja memperhatikan. Seseorang mengambil tas yang ada di kompartemen di atas tempat duduk Rio. Itu milik penumpang di sebelah Rio. Penumpang itu seorang 'bule', saat tas diambil yang punya tengah tidur," kata Kris menuturkan kesaksian Rio.

Setelah tas diambil pelaku lalu dikembalikan ke kompartemen, Rio lalu membangunkan penumpang yang ada di sebelahnya. Rio lalu menjelaskan apa yang barusan ia lihat dan meminta penumpang tersebut memeriksa isi tas.

"Benar saja, si 'bule' kehilangan uang sebesar 5 ribu dolar Amerika. Rio dan bule itu lalu menghubungi kru kabin untuk tak membiarkan para pelaku turun dari pesawat saat nanti mendarat," tutur Kris.

Saat pesawat mendarat, kru kabin Garuda Indonesia kemudian memeriksa pelaku yang diduga mengambil tas. Seperti yang disebutkan Rio, Kris menuturkan dari tiga terduga pelaku, pihak Garuda memeriksa dua orang.

Dari seorang terduga pelaku memang didapati uang sejumlah kehilangan dari si bule. Pihak maskapai lalu meneruskan masalah ini ke petugas keamanan di Bandara Soekarno Hatta.

"Teman saya Rio bahkan ikut saat pemeriksaan, ia kan jadi saksi. Hanya sayangnya, kasus ini tak diperpanjang oleh si bule. Ia hanya ingin uangnya kembali tanpa mau meneruskan ini ke ranah hukum. Diketahui para pelaku berpaspor asal China. Mereka kerap bepergian dengan rute luar negeri. Terakhir sebanyak delapan kali dalam sebulan mereka bepergian dengan rute luar negeri," kata Kris.

Karena si bule enggan memperkarakan kejadian tersebut, dua pelaku disebutkan dilepaskan usai mengembalikan uang si bule. Pihak maskapai disebutkan mendata identitas para pelaku untuk kemudian dimasukkan dalam daftar hitam bagi maskapai.

"Saya sudah melaporkan hal ini ke pihak Garuda Indonesia soal peristiwa itu dan pencurian yang terjadi pada saya. Pihak maskapai melalui humasnya bernaa Merlin menyebut, Garuda Indonesia memang kerap mendapat laporan kasus serupa. Jadi hendaknya waspada akan barang bawaan saat berada kabin pesawat khusunya soal 'Pencopet elite' yang menyamar sebagai penumpang," ujar Kris.


__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
Bergabunglah di Facebook page di bawah untuk mendapatkan informasi dan tips
beasiswa dalam dan luar negri

https://www.facebook.com/BerburuBeasiswa

============================================================

Milis lainnya:

Manajemen-Industri-subscribe@yahoogroups.com  ==> Manajemen Industri

Free-English-Course-subscribe@yahoogroups.com ==> Kursus Bahasa Inggris

PONSEL-INDONESIA-subscribe@yahoogroups.com ==> Telpon selular

HRD-POWER-subscribe@yahoogroups.com ==> Milis HRD

Indo-Job-subscribe@yahoogroups.com ==> Lowongan kerja dalam dan luar negeri

Bisnis-Karir-subscribe@yahoogroups.com ==> Pembinaan bisnis dan karir

Training non profit komputer dan teknologi:

http://tech.groups.yahoo.com/group/KOMPUTER-TEKNOLOGI/

Training non profit manajemen produksi/operasi/supply chain/logistik:

http://finance.groups.yahoo.com/group/APICS-ID/
.

__,_._,___

No comments: