Tuesday, September 4, 2012

RE: [Bisnis-Karir] Fw: KOM-TEK CN 235 VIP Membanggakan!

 

Jadi teringat suatu acara di TV topic tentang pendidikan.

Ada celetukan seorang pelawak senior…

Pendidikan sekarang ini ada mata pelajaran yang hilang. Yaitu Budi Pekerti.

Lebih menekankan pada eksak.

 

Jadi penasaran mencari pelajaran tersebut masuk ke mata pelajaran apa.

Karena mungkin hilang, atau mungkin dijadikan satu masuk ke salah satu pelajaran.

Maaf kalau ini bukan tempatnya diskusi mengenai pelajaran ya.

Karena masalah yang satu ini saya rasa merupakan dasar menjalankan Bisnis dan mencapai jenjang karir yang bagus.

 

 

From: Bisnis-Karir@yahoogroups.com [mailto:Bisnis-Karir@yahoogroups.com] On Behalf Of Mohammad Yusep
Sent: 01 September 2012 15:30
To: Bisnis-Karir@yahoogroups.com
Cc: Bisnis-Karir@yahoogroups.com; adhinuku04@yahoo.com
Subject: Re: [Bisnis-Karir] Fw: KOM-TEK CN 235 VIP Membanggakan!

 

 

Pak Atim yang baik,

Sumber daya alam (SDA) Indonesia memang luar biasa dan unik....sangat menggiurkan!!!!! Bukan saja Belada, Jepang, bahkan jauh sebelum itu, Cina...Arab...India...sangat berkepentingan dengan SDA Indonesia. Dan kini negara2 Barat termasuk AS...betul-betul sangat berkepentingan dengan Indonesia. Bahkan presiden AS Nixon pernah berkata bahwa Indonesia itu sebagai anugerah besar bagi AS, setelah kekalahnya di Vietnam.

 

Jadi, adalah sangat strategist bagi "Barat" untuk memastikan dominasinya di wilayah itu.

 

Banyak cara tentunya, salah-satunya adalah dengan membuat sumber daya manusia (SDM) Indonesia serendah mungkin kualitasnya terutama dalam segi upah. Perhatikan gaji pegawai PT Freeport Indonesia, dimana pada umumnya insinyur2 Indonesia lebih rendah ketimbang orang2 asing di sana dengan kualifikasi yang relatif sama...dan banyak contoh lainnya.

 

Namun cara yang pal ing ampuh adalah dengan "membikin" moralitas/akhlak orang2 Indonesia, benar2 hancur-hancuran..... Korupsi merajalela dimana-mana, sifat kesatria makin memudar... Disiplin kerja sangat tipis...premanisme merajalela...dan lain-lain.

 

Jangan lupa kepada kata2 Nabi Muhammad bahwa beliau diutus (oleh Allah) untuk memperbaiki akhlak. Beliau diutus di wilayah Arabia yang moralitas orang-orangnya sangat hancur-hancuran ketika itu. Tetapi kemudian kita saksikan bagaimana bangsa Arab bisa menguasai dunia hampir selama 400 tahun, setelah standar moralitasnya meningkat karena upaya yang jenius dari seorang yang mengaku sebagai utusan Allah.

 

Jadi, sejarah besar telah menunjukkan bahwa moralitas/akhlak inilah sebenarnya yang menjadi penggerak utama kemajuan suatu bangsa...bukan pertama-tama keahlian (skill) seperti yang dipertontonkan oleh Pak Chepy Hakim dan skill orang2 PT DI yang memproduksi Pesawat Terbang CN235.

 

Tentu saja Keakhlian itu sangat penting, akan tetapi apabila tiada moralitas terpuji...Tiada yang bisa diharapkan...kecuali "keterbengongan" seperti yang di alami oleh Pak Chevy Hakim di Korea Selatan.....Maaf saya tak bermaksud mengatakan Pak Chepy tak bermoral, tapi  "keterbengongan" itu merupakan cerminan situasi moralitas kita sebagai bangsa yang sedang dirundung "kesulitan" besar dalam eksistensinya sebagai bangsa terhormat di dunia.

 

Mohammad Yusep.

North Carolina, USA.

 

Sent from my iPad


On Aug 30, 2012, at 9:07 PM, Atim Firdaus <atiemstore@yahoo.com> wrote:

 

kenapa yah hasil kerja keras bangsa kita ga pernah dihargai di negeri sendiri? malah negeri orang

yang begitu bangga menggunakan produk bangsa Indonesia.

 

mungkin  karena ada Agenda Barat yang tidak ingin bangsa Indonesia Maju. sehingga Mengancam

keberadaan produk - produk bangsa barat yang katanya maju.

 

Ayoo Indonesia maju terus ...

 

Atim Firdaus

CV. Derco Mitra Sukses

Annaba Publishing

 


From: Anugrah Artha Wijaya <adhinuku04@yahoo.com>
To: "Bisnis-Karir@yahoogroups.com" <Bisnis-Karir@y ahoogroups.com>
Sent: Wednesday, August 15, 2012 7:46 AM
Subject: [Bisnis-Karir] Fw: KOM-TEK CN 235 VIP Membanggakan!

 

 

 

----- Forwarded Message -----
From: syarwani <syarwani@yahoo.com>
To: KOMPUTER-TEKNOLOGI@yahoogroups.com
Sent: Friday, August 10, 2012 8:21 AM
Subject: KOM-TEK CN 235 VIP Membanggakan!

 

 

CN 235 VIP Membanggakan!

Dalam kesempatan kunjungan resmi ke Korea Selatan sebagai kepala staf Angkatan
Udara Republik Indonesia, salah satu acara formal adalah mengunjungi lokasi
strategis Angkatan Udara Korea di luar Kota Seoul.

Perjalanan ke tempat tersebut dilakukan menggunakan pesawat helikopter yang
berpangkalan di salah satu pangkalan udara yang berdampingan dengan Air Force
Base, unit dari Angkatan Udara Amerika Serikat.

Selesai acara resmi, rombongan kami saat itu tertunda lebih kurang satu jam
dalam jadwal perjalanan kembali ke Seoul karena cuaca yang berubah buruk.

Seorang kolonel menghadap saya menjelaskan bahwa perjalanan kembali ke Seoul
tidak dapat dilaksanakan menggunakan helikopter atau pesawat
rotary wing yang tadi.

Disebutkan alasannya adalah pesawat tersebut tidak bisa terbang tinggi berhubung
dengan perkembangan keadaan cuaca yang memburuk. Markas Besar di Seoul
memerintahkan untuk mengirim sebuah pesawat
fixed wing VIP menjemput saya dan rombongan.

Setelah pesawat siap, kami pun segera bergegas menuju tempat parkir pesawat.
Agak sedikit kaget karena ternyata pesawat
fixed wing VIP yang disiapkan tersebut ternyata dari jenis
CN-235.

Selesai melaksanakan penghormatan berjajar sesuai dengan prosedur pemberangkatan
VIP, sang Captain Pilot dengan tersenyum lebar mendekat ke saya dengan
mengatakan penuh bangga bahwa saya akan diantar kembali ke Seoul dengan
pesawat fixed wing terbaik yang tersedia di Korea Selatan dan itu adalah pesawat
terbang "asli" buatan negara anda! Terharu dalam hati, saya tersenyum sejenak
dan mulai meneliti interior CN-235 yang sama sekali belum pernah saya saksikan
sebelumnya.

Tidak bisa saya sembunyikan kekaguman terhadap desain interior CN-235 VIP
Angkatan Udara Korea Selatan ini. Konon, belakangan setelah itu, saya memperoleh
informasi bahwa desain dan perlengkapan VIP interior CN-235 tersebut adalah
produk dari pesanan khusus Pemerintah Korea Selatan kepada pihak PTDI.

Terus terang, sangat mewah untuk ukuran Indonesia dan yang istimewa adalah
sangat bersih, termasuk lantainya. Yang sangat mengharukan saya adalah melihat
bagaimana para awak pesawat bertugas di pesawat itu dengan penuh kebanggaan.
Bertugas menerbangkan VIP dengan pesawat khusus buatan BANDUNG di pertengahan
masa jabatan saya lainnya, Panglima Tentara Udara Diraja Malaysia (TUDM)
berkunjung tidak resmi ke Surabaya dengan transit semalam di Jakarta. Saya
datang menemuinya di salah satu hotel di Jakarta Pusat.

Ada rasa ingin tahu, apa gerangan yang menjadi acara penting Panglima ke
Surabaya. Ternyata, Panglima TUDM beserta satu set kru lainnya hendak berlatih
simulator CN-235 di Surabaya.

Saya bertanya kepada Panglima, Jenderal Dato' Suleiman, jam berapa tiba dan
menggunakan apa? Surprise sekali saya memperoleh jawaban ternyata Panglima
mengemudikan sendiri pesawat CN-235 TUDM VIP dengan menyertakan dua co-pilot
yang akan berlatih simulator di Surabaya.

Jenderal Dato' Suleiman menceritakan kepada saya betapa dia sangat menikmati
terbang dengan CN-235. Saya tidak punya rating/ kemampuan menerbangkan CN-235
karena sebagian besar perjalanan terbang saya adalah menerbangkan C-130
Hercules.

Secara kebetulan, Jenderal Dato' Suleiman juga mempunyai rating pesawat
Hercules. Dengan demikian saya dapat mendiskusikannya agak lebih teknis apa yang
dimaksudkannya "nikmat" menerbangkan CN-235 dengan membandingkannya dengan
Hercules.

Diskusi berakhir dengan pernyataan Panglima TUDM yang sangat saya percaya jauh
dari basa-basi bahwa secara teknis, menerbangkan CN-235 tidaklah kalah
menyenangkan dari menerbangkan Hercules.

Dia menutup dengan hal yang sangat mengharukan hati saya bahwa seluruh warga
TUDM sangat berbangga hati memiliki dan mengoperasikan pesawat CN-235 produksi
dari bangsa serumpun!

Dari dua uraian ilustrasi tadi, kiranya telah lebih dari cukup untuk mewakili
refleksi dari beberapa negara lainnya di kawasan Asia Pasifik yang juga
menggunakan pesawat buatan anak bangsa CN-235.

Pesawat tersebut telah membuktikan dirinya, betapa kelas dari hasil jerih payah
putra sang Ibu Pertiwi sudah memperoleh pengakuan de facto di panggung global.

Sangat disayangkan, kini justru di negeri sendiri kita mulai sulit untuk dapat
menyaksikan CN-235 membelah angkasa Nusantara, menjaga persada. Sangat berbeda
kehadiran CN- 235 bila dibandingkan dengan pesawat Casa-212 yang juga keluar
dari kandungan PTDI.

CN-235 dari sejak awal memang telah lahir dari kerja keras dan olah pikir
anak-anak kebanggaan kita. Lahir dari pemikiran orisinal sejak desain dasar
pesawatnya, bukan sekadar kerja yang mencampur "asem dengan beling" alias
assembling alias "jahit obras" belaka. Tidak berlebihan kiranya bila banyak
pihak yang masih saja menginginkan produk kebanggaan seperti ini dapat
diteruskan.

Diteruskan yang memang pasti membutuhkan tekad kuat yang harus dilandasi dengan
rasa bangga atas karya sendiri. Yang memang diperlukan adalah spirit dan daya
juang untuk bertempur dalam kancah persaingan internasional dibandingkan dengan
hanya mencari kemudahan melalui kerja ringan memoles saja karya negara lain
untuk diluncurkan melalui jalur
assembly-lineaircraft manufacturer yang bernama PTDI.

Mudah-mudahan kita ini semua tidak mudah untuk selalu tergoda dengan "jalan
pintas" yang selalu saja merangsang alias "menggiurkan" itu.

CHAPPY HAKIM
Chairman CSE Aviation

 

 

=

__._,_.___
Recent Activity:
Bergabunglah dengan milis lainnya:


Manajemen-Industri-subscribe@yahoogroups.com  ==> Manajemen Industri

Free-English-Course-subscribe@yahoogroups.com ==> Kursus Bahasa Inggris

PONSEL-INDONESIA-subscribe@yahoogroups.com ==> Telpon selular

HRD-POWER-subscribe@yahoogroups.com ==> Milis HRD

Indo-Job-subscribe@yahoogroups.com ==> Lowongan kerja luar negeri dan
beasiswa

Komputer dan Teknologi:

http://tech.groups.yahoo.com/group/KOMPUTER-TEKNOLOGI/

Manajemen produksi/operasi/supply chain/logistik:

http://finance.groups.yahoo.com/group/APICS-ID/
.

__,_._,___

No comments: