Personalism#18: Gratis Itu Tidak Ada
Hore!
Hari Baru, Teman-teman.
Hidup itu harus seimbang. Begitu pesan moral yang terekam dalam nilai-nilai masyarakat kita. Teorinya gampang. Tapi penerapannya tidak sesederhana itu. Misalnya, kita ingin diperlakukan baik oleh orang lain. Tapi kita, tidak selalu bisa memperlakukan mereka dengan baik. Kita ingin membeli suatu produk bagus dengan harga serendah mungkin. Tapi jika kita punya produk yang bagus, kita merasa berhak untuk memasang harga yang tinggi. Kita ingin dibayar untuk setiap pekerjaan yang kita lakukan. Namun, kita berharap agar orang lain melakukannya gratis untuk kita. Makanya, mata kita pun sangat mudah tertawan oleh iming-iming dalam iklan berbunyi "GRRRAAATIISSS...!" Hey, tahukah Anda, bahwa ternyata di alam ini tidak ada yang gratis?
Karena saya berprofesi sebagai seorang trainer, maka ijinkan saya untuk membahasnya diseputar dunia bisnis training. Supaya tidak menggunjing orang lain, dan tidak ada yang tersinggung, maka saya akan bicara soal diri saya sendiri. Namun, mohon dimaafkan jika jadi terkesan egosentris. Semoga dengan ini kita bisa sama-sama memahami esensinya.
Dunia training itu unik. Tidak ada sertifikasi valid kompetensi trainer, juga tidak ada standar harga. Ada yang mahal, ada yang sedang, dan ada juga yang murah. Bahkan ada yang gratis atau tanpa bayar. Mari perhatikan empat kata pokok dalam kalimat diatas sekali lagi: mahal, murah, gratis, bayar. Keterikatan batin kita terhadap 4 kosa kata tersebut mengindikasikan jika 'uang' benar-benar telah menguasai hati dan pikiran kita. Gratis dan bayar, ukurannya uang. Murah dan mahal, ukurannya juga uang.
Yuk, kita memisalkanbahwa diri kita ini mampu menunda sejenak urusan uang. Maka jadinya akan seperti ini:Bahkan jika Anda mengundang trainer dengan tidak membayarnya serupiah pun, sebenarnya itu tidak gratis bagi Anda. Untuk dapat belajar dari trainer itu, minimal Anda harus membayarnya dengan waktu Anda. Juga membayarnya dengan komitmen Anda untuk menyimaknya serta menunda kesenangan bermain dengan gadget atau smart phone selama beliau bicara.Jika tidak, maka trainer itu tidak bisa memberi nilai tambah apapun kepada Anda.
Bagi trainer itu, benarkah dia tidak mendapatkan bayaran apa-apa? Hmmh... think again. Yang sebenarnya terjadi adalah; beliau mendapatkan bayaran yang sepadan. Namun, tanpa Anda ketahui detail dan rinciannya.
Bagaimana dengan trainer yang menghambur-hamburkan ilmunya tanpa meminta Anda membayar apapun kepadanya?. Ilustrasinya begini: Jika saya punya sedikit ilmu, lalu punya kekuatan untuk menuliskannya, maka siapapun boleh menikmatinya tanpa harus mengeluarkan sepeser pun untuk saya. Apakah saya tidak mendapatkan bayaran? Iya, jika ukurannya uang Anda. Tetapi ijinkan saya membuka sebuah rahasia kecil; saya mendapatkan bayaran yang sepadan untuk setiap artikelberisi ilmu atau inspirasi yang saya bagikan. Tahukah Anda mengapa? Karena saya tidak semata-mata sedang bertransaksi dengan Anda. Lagi pula, Anda belum tentu berkenan untuk melakukan transaksi itu dengan saya. Transaksinya tetap saya lakukan, tapi bukan dengan Anda. Kalau soal Anda, silakan nikmati saja dan ambil hikmahnya jika ada.
Lantas saya dapat apa? Ada banyak cara yang dilakukan oleh 'sebuah kekuatan' tak terlihat untuk membayar lunas semua yang saya lakukan. Dan kita, bisa merasakan itu, jika tidak semata-mata bertransaksi dengan sesuatu atau seseorang yang terbebani oleh soal uang. Mari simak contoh kecil ini. Seseorang bertemu saya di suatu tempat. Lalu kami berkenalan. "Oooo....Anda Dadang Kadarusman yang itu?" beliau bertanya. "Benar, saya orang yang itu," jawab saya sambil bersiap jika harus mempertanggungjawabkan sesuatu. Mungkin dosa saya dimasa lalu.
Beliau memeluk saya.
"Ada apa?" saya bilang.
Lalu beliau bercerita tentang perubahan yang terjadi dalam hidupnya setelah mendengar celoteh saya di sebuah radio beberapa tahun sebelumnya. Kami tidak pernah bertemu sebelumnya. Hanya dari radio itu saja. Bahkan, waktu kami bertemu; saya sudah tidak lagi mengisi acara itu.Apalagi jika saya tambahkan dengan doa-doa tulus yang diucapkan oleh orang-orang yang tidak saya kenal, untuk kebaikan hidup saya.
"Kalau boleh," begitu saya katakan. "Bapak tidak perlu berlebihan seperti ini..."
"Oh tidak, saya tidak berlebihan." Balasnya. "Saya masih ingat pesan Anda sampai sekarang. Saya juga menceritakannya kepada istri saya....."
"Saya sangat menghargainya," kata saya.
"Hanya terimakasih yang bisa saya sampaikan...."
"Itu pun sudah lebih dari cukup, Pak... Saya pun berterimakasih Bapak telah berkenan mendengarkan....."
Kata orang, sungguh tidak sopan untuk menolak ucapan terimakasih dari orang lain. Itu benar. Namun pelukan beliau. Merupakan sebuah bayaran yang lebih dari cukup. Bagi saya, seolah Tuhan mengisyaratkan bahwa saya melakukan hal yang benar dimataNya. Sebuah bayaran yang– maaf dengan segala hormat – tak pernah bisa ditebus oleh uang yang Anda bisa bayarkan untuk saya.
Sekali lagi, tolong maafkan saya; karena hanya bisa mengambil ilustrasi dari profesi yang saya geluti. Bahwa sungguh, didunia ini tidak ada yang gratis. Meskipun kita melakukan sesuatu tanpa meminta bayaran dari orang. Hanya saja, untuk memahaminya; kita butuh melepaskan diri sejenak dari keterikatan lahir dan batin terhadap uang. Dalam profesi Anda, mungkin hal itu bisa diwujudkan melalui sikap 'tidak hitung-hitungan' atas gaji yang Anda terima setiap bulan. Berapapun gaji Anda, bekerja sampai dibatas tertinggi kemampuan Anda tetap jauh lebih baik daripada berkinerja sambil ditakar-takar.
Benar, Anda tidak mendapatkan bayaran tambahan. Namun, bukankah Anda sudah dibayar dengan kepuasan pelanggan atau orang-orang yang Anda layani. Bukankah Anda juga bahagia ketika atasan Anda menasihatkan kepada kolega Anda di kantor agar mereka mencontoh dedikasi dan etos kerja Anda? Dan bukankah Anda merasa tenteram hati ketika pada malam harinya pulang kerumah dengan perasaan puas? Itu pun belum semua bayarannya kita paparkan. Sekali lagi, kuncinya sederhana; yuk, sejenak lepaskan keterikatan kita dengan uang. Maka kita akan bisa melihat betapa melimpahnya bayaran untuk setiap kebaikan yang kita lakukan.
Tapi kan hidup butuh uang!
Betul. Makanya, kita boleh kembali kepada mode awal, yaitu; menghargai uang. Jika Anda menghargai uang yang Anda miliki, maka Anda juga perlu menghargai uang orang lain. Jika Anda menginginkan bayaran yang wajar dari orang lain; Itu sah. Sebaliknya, apakah Anda juga bisa menghargai 'nilai' dan harga orang lain? Jika bisa, maka kita pun sudah semakin dekat dengan keseimbangan.
Di dunia training, sulit untuk mengukur harga yang tepat. Dan jika harga itu terkait dengan kualitas, maka mengukur nilai kewajarannya menjadi mustahil. Sejauh yang saya tahu, para trainer itu bahkan tidak punya harga pasti. Kadang dia pasang tarip tinggi. Kadang sedang. Kadang rendah. Sedikit bocoran untuk Anda; jujurlah kepadanya tentang budget Anda. Mungkin Anda bisa mendapatkan kesempatan mengundang trainer mahal yang Anda inginkan. Kadang juga ada trainer yang bilang 'nggak usah bayar'. Bahkan, saya mengenal trainer yang tetap menerima amplopnya, lalu beberapa detik setelah amplop itu diterimanya; dia memegang tangan orang yang menyerahkan amplop itu.
Apa yang terjadi selanjutnya?
Amplop itu diletakkan di tangan semula.
"Oh, jangan Pak kami sudah ada budgetnya kok..." Katanya.
"Saya tahu," jawabnya. "Ijinkan saya bicara, boleh?"
Orang itu pun memberinya kesempatan bicara.
"Tolong sampaikan kepada teman-teman bahwa saya telah menerima pembayaran ini. Dan saya sangat berterima kasih." Katanya. "Dan tolong sampaikan juga kepada teman-teman bahwa saya ingin ikut urunan untuk perjuangan mereka. Mohon diterima dengan senang hati."
Orang itu terdiam.
"Kalau tidak keberatan," katanya lagi. "Tolong doakan agar Tuhan membukakan pintu rezeki untuk saya...."
Dalam profesi training, hal seperti ini lumrah dan saya yakin banyak sekali trainer yang seperti itu. Namun, dalam profesi Anda; mungkin tidak lazim. Tetapi, coba pikirkan apakah Anda bisa memberi kontribusi kepada teman di sebelah kiri atau kanan kubikal Anda. Bisakah Anda melakukan sesuatu untuk membantu mereka menyelesaikan pekerjaannya dengan lebih baik? Ijinkan dia meraih pencapaian kerja yang lebih tinggi dengan bantuan Anda. Dan ijinkan hati Anda untuk merasa lapang dan senang ketika orang itu dipanggil untuk naik ke panggung lalu menerima penghargaan sebagai 'karyawan teladan' dalam pertemuan tahunan. Bisakah Anda bergembira tanpa mengatakan;"Dia sukses karena saya"?
Jika Anda bisa begitu, oh......
Kemenangan dan prestasi yang Anda raih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan apa yang didapatkan oleh orang itu. Bisakah Anda begitu? Kita tidak tahu jawabannya sebelum Anda melakukan sesuatu. Makanya, sekarang saya ingin memberi Anda sebuah PR, boleh?
Baiklah. Ini PR untuk Anda.
Pilih satu orang teman di kantor Anda. Yang Anda akan membantu dan menolong orang itu untuk bisa menghasilkan kinerja terbaiknya. Tanpa meminta balasan apapun dari orang itu. Bahkan sekedar ucapan terimakasih. Bersedia? Baiklah silakan mulai.
Ups, sebelum Anda mulai. Ijinkan saya membisikkan rahasia kecil tentang bayaran yang akan Anda dapatkan. Memangnya ada yang akan membayar Anda? Ada. Orang itu? Bukan. Siapa? Saya rahasiakan. Karena Anda, sedang bertransaksi dengan sesuatu yang tidak bisa terjangkau oleh akal. Tidak bisa disentuh oleh raga. Namun bisa dirasakan oleh kalbu Anda. Ingin tahu siapa? Silakan, temukan didalam kebeningan kalbu Anda.
Sudah siap mengerjakan PR dari saya? Baiklah. Silakan mulai. Pilih orang itu. Dan lakukan apapun yang bisa Anda lakukan untuk membantunya meraih pencapaian tertinggi dalam karirnya, tanpa meminta imbalan apapun darinya. Dan ijinkan, itu menjadi transaksi rahasia antara Anda dengan sesuatu yang Anda temukan, didalam kalbu Anda. Selamat mencoba.
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA – Dadang Kadarusman – 11September 2012
Leadership and Personnel Development Trainer
0812 19899 737 or Ms. Vivi at 0812 1040 3327
Catatan Kaki:
Bayaran yang wajar itu tidak akan bisa dijangkau oleh mereka yang masih mengukur segala sesuatunya dengan nilai uang.
Ingin mendapatkan kiriman "Personalism" secara rutin langsung dari Dadang Kadarusman? Kunjungi dan bergabung di http://finance.groups.yahoo.com/group/naturalintelligence/
Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahala Anda tidak berkurang karenanya.
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman
www.dadangkadarusman.com
Dare to invite Dadang to speak for your company?
Call him at 0812 19899 737 or Ms. Vivi at 0812 1040 3327
[Non-text portions of this message have been removed]
+++
:-) Do...., Real, Respect, Warm, Interact, Related, Short-Informative
:-( Don't., OneLiner, scam, MLM pyramid spam scheme, illegal-SARA
*_^ Just Friday 4 Selling or promote your Service/Product
No comments:
Post a Comment