Sunday, July 15, 2012

#FrenBC @ Nekat & Gila: Buku2 Porno Tetap Siap Dibagikan ke Perpustakaan Sekolah2 SD di Banyuwangi, Jawa Timur

 

Siapakah ME? sebaiknya diungkap tuntas. karena bisa salah persepsi.
Orang bisa saja mengira ME itu Marwan Effendy yang sekarang menjadi
JamWas (Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan) Kejakgung, atau orang bisa
menuding Marten Erwin, Moh. Eko, Marta Eki, Mas Egy dll, wah semua orang
yang berintial ME bisa gak enak hati. maka diharap diusut tuntas
dehhhh... agar banyuwangi tidak jadi daerah pembibitan calon pemuas
nafsu seksual nantinya... atau itu yang memang diinginkan oleh
masyarakat disana? menjadi terkenal karena jadi lumbung penyedia pemuas
nafsu syahwat? Syukur2 bisa
diekspor hehehe

Salam Prihatin Liat Penghancuran Negeri Oleh Para Pemimpin & Aparaturnya - YM

http://wargatumpat.blogspot.com/2012/07/pesisir-nekat-gila-buku2-porno-tetap_2525.html

Nekat & Gila: Buku2 Porno Tetap Siap Dibagikan ke Perpustakaan Sekolah2 SD di Banyuwangi, Jawa Timur

Infonya pembagian buku porno untuk perpustakaan seluruh SD di Banyuwangi
tetap diteruskan. Banyuwangi ini yang gila ini bupatinya, pejabat2nya,
DPRDnya atau masyarakatnya? Atau karena diduga, para pejabat Banyuwangi
yang bersekongkol dengan para pelaku hanya demi mengejar fee, merasa
bahwa pekerjaan ini dibacking oleh pejabat tinggi dari Kejaksaan Agung
yang berinitial ME, maka meski banyak protes dari masyarakat, mereka
tetap nekat? tak perduli moral anak didik hancur hanya untuk memenuhi
nafsu serakah & syahwat pejabat?

Salam, Jadi KSB - Kelompok Sex Bebas - Aja Dehhhhh

__________________________________________________________

http://radiogayafm.blogspot.com/2012/06/buku2-porno-siap-dibagikan-untuk_06.html

Buku2 Porno Siap Dibagikan ke Perpustakaan Sekolah2 SD di Banyuwangi,
Jawa Timur

Jika kita mencermati, tampaknya ada upaya sistematis untuk mengedarkan
buku2 yang diduga bernuansa pornografi di sekolah2 SD di berbagai
daerah. yang memprihatinkan, penyebaran buku porno ini bukan dibiayai
oleh orang2 yang patut diduga ingin menghancurkan moral bangsa ini. Tapi
pembelian buku2 porno ini dibiayai oleh uang negara, yakni dari APBN.

jadi si pelaku selain sukses merusak moral bangsa, juga mendapat
keuntungan yang besar dari upaya perusakan moral bangsa melalui
pembelian buku porno oleh uang negara dan dibagikan ke perpustakaan
sekolah2 SD diberbagai tempat.

Setelah kejadian di Jawa Tengah, maka kalau kita mencermati di website
LPSE kabupaten Banyuwangi, disana saat ini diadakan pengadaan buku untuk
SD yang bernilai sekitar Rp. 7 Milyar. Dalam dokumen pengadaan (RKS)
telah disebutkan judul buku yang harus ditawarkan oleh peserta yang akan
mengikuti pelelangan pengadaan tersebut. Jadi peserta lelang harus
menawarkan buku yang sudah disebut judulnya oleh dinas pendidikan dan
panitia pengadaan. Jadi tidak boleh menawarkan judul buku yang lain,

Judul2 buku yang disebutkan itu beberapa diantaranya adalah mengandung
pornografi sebagaimana berita media, dimana buku2 itu sempat beredar di
Jawa Tengah. Dinas pendidikan, panitia pengadaan, maupun pejabat2 di
Banyuwangi, ketika ditanya oleh masyarakat kenapa menutup pintu bagi
judul buku yang lain untuk dibagikan ke perpustakaan sekolah2 SD di
Banyuwangi, mereka selalu menjawab bahwa itu adalah merupakan hasil dari
proses kajian, penelitian dan survey yang mendalam dll. Kalau mereka bersikukuh dengan argumentasi itu, artinya para pejabat di banyuwangi berpendapat
bahwa buku2 porno itu adalah buku yang cocok untuk dibagikan di sekolah2
SD di Banyuwangi.

Tentu saja ini mengejutkan dan sekaligus membongkar kebohongan serta
kuat adanya dugaan rekayasa dalam pengadaan buku untuk perpustakaan
sekolah2 SD di Banyuwangi. karena dari berita dibawah ini, penerbit buku
itu sendiri kaget ketika tahu bahwa buku itu beredar untuk anak2 SD, karena
memang sebenarnya untuk konsumsi remaja dan dewasa (pada sampul buku tertulis untuk remaja). Maka bagaimana bisa
dinas pendidikan dan para pejabat di Banyuwangi menyatakan bahwa dari
kajian dan proses pemilihan yang mendalam, akhirnya buku2 porno itu
adalah yang dipilih untuk dibeli dan dibagikan untuk anak2 SD di
Banyuwangi. Ada apa ini???

Kenyataan ini memperkuat dugaan adanya rekayasa yang melibatkan mafia
pendidikan dan bekerjasama dengan pejabat2 di Banyuwangi, selain dugaan
untuk mengeruk uang negara, ada misi tersembunyi dari para mafia
pendidikan yang tidak disadari oleh para pejabat di Banyuwangi karena
terdorong pikiran asal dapat bagian, yakni penghancuran moral anak2
Indonesia sejak usia dini.

Dugaan ini belum tentu benar, maka ada baiknya masyarakat yang peduli
pada pendidikan bisa melakukan cek kebenaran informasi pada orang yang
diduga mengatur pengadaan buku perpustakaan SD di Banyuwangi, yang
sering disebut2 sebagai mafia pendidikan di Jawa Timur yang merupakan
agen dari sebuah konsorsium PT Darma Bhakti , yang diduga juga jadi dalang suplai buku porno
untuk anak2 SD di kabupaten Kebumen Jawa Tengah, kabupaten Kuningan Jawa Barat dll. maupun kepada
pejabat di
Banyuwangi yang berwenang. Cek informasi bisa dilakukan kepada:

1. Rudy Budiman HP: 0811371218

2. Aka (operator dari Rudy Budiman) HP: 081357738393

3. Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi (Bpk. Sulihtiyono) HP: 085336580059

__________________________________________________________

http://www.mediaindonesia.com/read/2012/06/01/323218/289/101/Berbau-Pornografi-Tiga-Judul-Buku-SD-Ditarik

Berbau Pornografi, Tiga Judul Buku SD Ditarik.

KEBUMEN--MICOM: Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dinpora)
Kebumen, Jawa Tengah (Jateng), menarik sejumlah buku bacaan untuk
sekolah dasar (SD) di kabupaten setempat.

Penarikan sejumlah buku itu dilakukan karena isinya ada yang
menjurus pornografi. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar
Dinpora Kebumen Bambang Sardjono menyatakan ada tiga judul buku yang
ditarik dari perpustakaan di SD seluruh Kebumen.

Buku tersebut yakni Ada Duka di Wibeng, Tambelo Kembalinya Si Burung Camar, dan Tidak Hilang Sebuah Nama terbitan PT Era Adi Citra Intermedia Solo.

"Ketiga judul buku tersebut tidak diperbolehkan lagi ada di
perpustakaan-perpustakaan SD. Isinya tidak pantas dibaca siswa SD," kata
Bambang, Kamis (31/5).

Dari kajian yang dilakukan tim Dinpora, pada bacaan yang ada di
dalam buku tersebut, ada kata-kata yang cenderung vulgar. Bahkan, kalau
dibaca sepotong-sepotong menjurus ke pornografi.

"Atas hasil kajian itulah, Dinpora menarik ketiga judul buku. Hal
ini dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kalau
anak yang membaca, akan berdampak negatif," ujarnya.

Yang paling menjurus ke pornografi adalah Ada Duka di Wibeng. Dalam buku ini menyinggung soal hubungan intim yang didialogkan tokoh-tokohnya.

Dalam cerita di buku tersebut juga terucap mengenai trik berhubungan
seks yang aman agar tidak hamil dan menceritakan cara KB kalender.

Buku-buku tersebut, lanjut Bambang, termasuk dalam bantuan melalui
dana alokasi khusus (DAK) perpustakaan tahun 2010 dan dinyatakan telah
lolos seleksi.

Keputusan lolos seleksi dinyatakan dalam Keputusan Kepala Perbukuan Depdiknas no 1715/A.8.2/LL/tahun 2009. (LD/OL-5)

__________________________________________________

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/06/01/120090/Buku-Pelajaran-Diduga-Benuansa-Pornografi-Penerbit-Siap-Tanggung-Jawab

Buku Pelajaran Diduga Benuansa Pornografi,

Penerbit Siap Tanggung Jawab

SOLO, suaramerdeka.com – Penerbit buku "Ada Duka di Wibeng" yang
diduga mengarah ke pornografi PT Era Adicitra Intermedia Solo siap
bertanggung jawab. Termasuk merevisi isu buku yang dikeluhkan
masyarakat.

Menurut Direktur PT Era Adicitra Intermedia, Heri
Sulistyanto, tanggung jawab tersebut sebagai bentuk profesionalisme.
Pihaknya pun dengan terang-terangan akan membuka pembicaraan dengan
elemen di Kabupaten Kebumen yang notabene mengeluhkan isi buku tersebut.
"Ini artinya koreksi bagi kami. Namun apa yang kami terbitkan sesuai
dengan kaidah-kaidahnya," ungkapnya pada Suara Merdeka, saat ditemui di
Jalan Slamet Riyadi 485 Kelurahan Pajang, Laweyan, Solo Jumat (1/6).

Dikatakan Heri, buku jenis fiksi atau novel remaja tersebut telah
sesuai dengan Panitia Penelitian Buku Non-Teks Pelajaran (PPBNP). Yakni
melalui keputusan Kepala Pusat Pembukuan Kemendiknas Nomor 1715/
ab.2/ll2001 tahun 2009 tertanggal 19 Mei, sehingga layak beredar di
masayarakat. Apalagi isi buku tersebut tentang akhlakul karimah dan budi
pekerti. "Kemudian yang tidak tepat itu bacanya sepenggal. Soalnya
halaman 1 hingga 93 itu contoh pergaulan buruk. Kemudian di halaman
selanjutnya itu hal pokok. Kami ajak pembaca atau remaja jangan sampai
menirunya," tandas dia.

Dia membantah, buku "Ada Duka di
Wibeng" tidak menjurus ke pornografi seperti yang memanas akhir-akhir
ini. Menurutnya tidak ada bahasa fulgar. Namun lebih pada bahasa gaul
anak remaja. Apalagi maksud di dalam buku yang sudah dicetak dua kali
pada 2008 dan 2012 sangat jelas jika dibaca secara utuh. Mengingat
dewasa ini, pergaulan anak zaman sekarang sudah mengkhawatirkan. "Tapi
kami tetap akan menelusuri, kenapa bisa sampai pada anak SD. Soalnya kan
kami hanya menerbitkan, kemudian ada agen-agennya sendiri yang
mendistribusikan buku tersebut," jelasnya.

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
<*> http://www.facebook.com/groups/bisniscenter || http://twitter.com/BisnisCenter

+++
:-) Do...., Real, Respect, Warm, Interact, Related, Short-Informative
:-( Don't., OneLiner, scam, MLM pyramid spam scheme, illegal-SARA
*_^ Just Friday 4 Selling or promote your Service/Product
.

__,_._,___

No comments: